Recent twitter entries...

pidato

0
disini saya akan berpidato pakek bahas madura
saya harap anda semua suka dengan pidato ini



Assalamualaikum wr. wb.


Para Bapa’, para Ebu, sareng para rabu sadaja sebadan kaula amoljaagi, amoji sokkor kaajunan Allah SWT. seampon apareng rahmad sareng hidayah se ka’dimma abdhina sareng para penjenengan sadaja eare mangken eparenge sehat walafiat. Saengga para rabu sadaja bisa areng sareng apapanggiyan, kaangguy ngarabui onjangan ka’ dinto, sholawat sareng salam moga tetep eyatoragiya kaajunan nabi besar Muhammad saw.


Para rabu sebadan kaula amoljaagi, maksod sareng tojjuwan papanggiyan eare mangken, enggi ka’ dinto terro ngajagga para panjenengan sadaja kaangguy areng sareng mabadaagi kabersihan kampong, parlo panjanengan sadaja kaonenge ja’ lingkungan ka’ dinto andaddiyagi kennengan kaangguy odhi’na makhluk Allah. Sadajana manossa sanget parlo lingkungan se sae, nyaman, sareng sehat. Hal ka’ dinto sajalan sareng kabada’an oreng se prinsip epon senneng dha’ kabagusan sareng kanyamanan. Sadajana oreng gadhuwan pangaterro compok sareng lingkungan se berse tor sae.


Samelana dhari ka’ dinto kaula sareng panjenangan sadaja kodhu bisa ajaga lingkungan seberse sopaja daddiya odhi’ se samporna. Akadi se esabdaahi rosul enggi ka’ dinto “ Kabersean Sabagian Dhari Iman “ berse ka’ dinto sehat, berse ka’ dinto indah, berse ka’ dinto nyaman.


Tabaligga manabi lingkungan ka’ dinto kotor tak sae eoladhi. Leke seaengnga tak ajelan sareng burombu se akalar-karan andaddiyagi somberra penyaket. Melana dhari ka’ dinto ngereng emolae dhari samangken abersean lingkungan ta’ kengeng tunda pole.
Dalem ngalaksanaagi abersean ka’ dinto ja’ badhi bera’, namong abersean ka’ dinto daddiyagi olah raga sareng rekreasi


Para rabu sebadan kaula amoljaagi, cokop saka’dinto pamator badan kaula manabi badha tor- ator se korang parjuga ta’ langkong nyo’onna sapora setada’ batesse. Moga se sakonek ka’dinto adadiyagi bannya’ manfaat ka panjenengan sadaja.

wassalamualaikum wr.wb
semoga bermanfaat

saat liburan

0


assalamualaikum...

saya akan bercerita tentang pengalaman pribadi..


Liburan sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2009-2010 telah tiba. Liburan kali ini tidak seperti liburan sebelumnya, karena aku sudah kelas 9 dan mau menghadapi Ujian Nasional (UN). Jadi aku tidak pergi kemana-mana, tetapi pada akhir liburan sekolah aku diajak ayahku ke Batu, Malang. Untuk pergi ke rumah bibi dan jalan-jalan di Malang. Aku dan keluargaku pergi menggunakan kendaraan pribadi. Perjalanan antara Mojokerto-Malang memerlukan waktu sekitar 3 jam-an. Perjalanan ke Malang sangat mengasyikkan, tapi agak membosankan karena macet.

Maklum kota Malang tempatnya asyik dibuat liburan dan rekreasi. Indahnya pemandangan di kota Malang membuat aku tidak terasa kalau akhirnya aku sampai di kota Malang. Tetapi kami tidak langsung kerumah bibi, melainkan kami jalan-jalan terlebih dahulu ke kota Malang.
Tidak terasa waktu semakin sore, kami segera pergi ke Batu untuk ke rumah bibiku. Sesampai di rumah bibi kami menyempatkan istirahat sebentar, lalu setelah istirahat kami di ajak bibi ke “Batu Night Spectacular (BNS)”.

Kami berangkat ke BNS setelah sholat maghrib, karena BNS bukanya mulai pukul 16.00-24.00. BNS tidak jauh dari rumah bibiku.Kami segera berangkat, sekitar 15 menit kemudian kami sampai. Ternyata tempatnya tidak seperti yang aku bayangkan. Tempatnya sangat indah dan ramai. Kami segera memasuki area tersebut dan tidak ku sangka pada aku memasuki area hujan tiba. Terpaksa kami harus hujan-hujanan, tapi permaina disana sangat menarik dan menantang.
Aku mencoba permainan di udara yang bernama “sepeda udara”. Pertama aku mencoba aku sangat merasa ketakutan tapi yang keduanya aku tidak ketakutan. Saking takut aku sampai berteriak-teriak. Sekitar jam 20.30 aku melihat pertunjukan air mancur menari-nari. Semakin lama kami menunggu hujan terang, semakin deras pula hujannya. Sampai-sampai tidak terasa hari sudah malam, sekitar jam 22.00 aku pulang, karena besoknya aku harus sekolah.

Perjalan pulang tidak seperti perjalan berangkat, kalau perjalan berangkatnya macet sedangkan perjalanan pulangnya sangat sepi sekali. Sekitar jam 24.00 kami sampai dirumah, aku segera tidur karena besoknya aku sekolah dan supaya tidak ngantuk. itulah pengalaman pribadi yang tak terlupakan

cerita

0
assalamualaikum wr.wbb
saya akan bercerita tentang horor.
selamat menikmati
Suatu hari ketika teman saya Adam pergi ke kampus dan saya tinggal di rumah sendiri, mulailah saya merasa ada yang aneh dengan tempat ini, kebulan hari itu saya menelpon di ruang tamu, tapi sebuah pembicaraan di luar rumah menggangu telinga saya, ketika para tetangga sedang ngegosip tentang kami, namun mereka menggunakan bahasa meraka tapi adalah sedikit yang saya mengerti karna bahasa meraka tidak jauh beda dengan bahasa saya, inti pembicaraan meraka yang saya mengerti yaitu ketika meraka katakan bahwa beraninya ini anak ngontrak disini padahal penghuni sebelumnya meninggal tampa di ketahui penyebabnya, ketika saya keluar rumah dan coba Tanya2 pada tetangga sebelah perihal apa yang meraka bicarakan, awalnya saya cuma pengen tau aja tapi setelah mereka jelaskan panjang lebar saya mulai merasa takut tapi saya coba netralisir perasaan tidak enak itu, dan saya cerita sama teman saya namun dia malah ikut2tan manasin suasana.
Singkat cerita tepat pas malam kamis kami berdua duduk di ruang tamu sambil main2 gitar namun anehnya keran air di kamar mandi jalan sendiri awalnya kami pikir salah satu di antara kami lupa mematikannya namun ketika teman saya pergi mematikanya tidak lama kemudian air keran jalan lagi di situlah kami mulai merasa ketakutan, tak lama kemudian pintu lemari lagi yang terbuka dan terdengar ada suara orang menggaruk2 dinding di dalamnya, spontan kami langsung kaget dan mencoba mendekat ke lemari itu tapi apa yang kami dapat ternyata isi lemari keluar semua , kebetulan kamar itu tidak ada yang tiduri, pas kami balik badan dan menuju ke kamar tempat kami tidur tiba2 di depan mata saya terlihat seorang perempuan yang memakai jubah merah dengan kepala menunduk dan kaki tidak menyentuh lantai spontan saya berteriak namun anehnya suara saya tidak keluar dan teman saya Adam pun ternyata melihat apa yang saya lihat, ingin rasanya saya pingsan namun badanku serasa kaya batu tidak bias bergerak hanya mempu berdiri diam di depan pintu sementara teman saya terjatuh di lantai tapi tetap sadar dan yang saya herankan sosok perempuan itu malah berjalan di depan kami menuju ke wc sambil menyiram kepalanya dengan air sampai basah seluruh badan, dari situ saya tidak ingat apa2 lagi karna pas saya bagun jam sudah menunjuk pada pukul 06.00 pagi. Saya dan teman saya masih berada di tempat di mana kami melihat sosok sialan itu,.
Awalnya kami berencana untuk pindah tapi kami terlanjur sudah menyewa tempat itu selama setahun dari pada rugi kami putuskan tetap tinggal di tempat ini sampai sekarang.
Selang beberapa bulan tepatnya bulan februari 2013 saya mengalami hari terburuk dalam hidup saya yaitu lagi – lagi ketemu sama hantu yang lain, yaitu sesosok anak perempuan kecil dengan menatap tajam ke arah saya sambil melambaikan tangan ke saya seakan akan dia memanggil saya untuk satu tujuan, namun karna rasa takut saya lansung lari ke dalam kamar dimana sudah ada Adam yang lagi2 juga melihatnya lebih duluan dari saya, malam itu kami tidak keluar kamar, tidak lama kemudian HP saya berbunyi setelah saya liat ternyata SMS dari pacar saya yang bernama Phia, katanya dia ada di luar di depan gerbang, dengan langkah yang sangat berat kami pun berdua keluar menemui Phia, Terus Phia Tanya Kenapa Gerbang rumah saya terbuka padahal pintu utama terkunci, dan katanya lagi ada Seorang ibu yang sedang gendong anaknya yang berdiri di samping sumur depan rumah kami, katanya anak itu melambaikan tangan ke arahnya sambil memegang boneka persis yang kami liat beberapa saat yang lalu kemudian ibu2 itu pergi tampa menoleh sedikitpun ke arah Phia yang berdiri di depan Gerbang padahal Ibu itu berjalan di sampingnya hanya anak kecil itu katanya yang menatap kosong ke arahnya, disitu mulailah kami bertiga saling menceritakan apa yang kami liat dan Phia pun merasa takut pulang ke kostnya Akhirnya Phia nginap di kontrakan kami, dan yang paling tidak masuk akal muka Phia Kelihatan seperti Orang yang berumur 40 tahun lebih dan seolah tersenyum sendiri padahal sebenarnya phia lagi cerita tentang dirinya yang baru pertama kali melihat seperti itu, tapi kok mukanya berubah aneh seperti itu, Adam pun bertanya ke Phia kenapa wajahmu makin tua, terus Phia menjawab “KAMU TAU APA TENTANG AKU, DAN JANGAN GANGGU AKU”,mendengar itu kami terkejut, karna tidak biasanya Phia Bicara seperti itu, Lalu kami bertanya apa maksudmu Phia, Lalu dia menjawab lagi “HARUSKAH AKU PERLIHATKAN WUJUDKU LAGI AGAR KALIAN MENGERTI DAN TAK MENGGANGGUKU”(dengan menggunakan logat khas orang Sulawesi Selatan), mendengar itu secara bersamaan kami lari keluar kamar dan segera keluar rumah tampa mengunci pintu dan lupa pula bawah motor, kami lari di tengah malam menuju rumah kontrakan Lina Pacarnya Adam padahal saat itu jarak antara kontrakan kami dengan kontrakan Lina sekitar 3 km dengan berlarih, Kami sampai di sana sekitar jam 01.45 pagi….
Sampai di sana kami tidak cerita apa2 pada Lina kami lansung saja tidur dan mencoba menenangkan diri. Keesokan harinya kami ke kost Phia untuk bertanya apakah kamu dari rumah semalam karna memang hampir tiap hari Phia datang setalah saya jadian denganya awal Desember, namun sebelum kami bertanya Phia uda bilang duluan “saya minta maaf karna tidak datang semalam bawakan kalian makanan padahal saya udah berjanji sama kalian, Masalanya saya ketiduran karna capek benget jam 8 malam baru pulang kampus”.
Mendegar itu itu kami tidak cerita apa2 tentang kejadia malam itu, kami langsung pulang ke rumah kontrakan kami ini dengan rasa takut level atas…
Mungkin itu aja dulu yang bias saya bagikan saat ini, berhubung uda jam 02.47 pagi, dan takutnya penghuni rumah ini tersinggung lagi jadi saya Akhiri saja cerita saya ini, soalnya saya juga takut banget, oh yah kebetulan saya masih tinggal di rumah kontrakan yang saya ceritakan di atas jadi sampai jumpa aja


padahal ini cerita bohongan yang saya ceritakan ke teman saya. dan akhirnya saya bisa ngerjain teman teman ku...........
hehehehe

Guruku

0

Engkau adalah pelita dalam kegelapan
Pembawa perubahan pada masa depan
Bagaikan tetesan embun di padang gersang
Pembawa kesegaran pada setiap insan

Terima kasih untukmu guru
Yang sudah membawa perubahan padaku
Perubahan pada kehidupanku
Perubahan pada setiap langkah langkahku

Terima kasih untuk kehadiranmu
Yang sudah meleburkan ilmu pada benakku
Setiap ajaran adalah anugerah untukku
Anugerah dalam kisah hidupku GURUKU


Guru ....
Padamu aku berguru
Padamu aku meniru
Padamu aku berterima kasih

Wahai guru engkau sebagai pembimbingku
Engkau sebagai tauladan bagiku
Engkau sebagai inspirasiku
Terima kasih wahai guru

Guru ...
Engkau yang selalu menasehatiku
Engkau yang tak pernah bosan mendidikku
Engkau pula yang selalu sabar mengajariku
Wahai guru aku tak kan pernah melupakanmu sampai kapanpun



UNTUK GURUKU

0

Jemari tanganmu masih melekat di dalam ingatanku
Tulisan yang kau buat demi masa depanku
Tak akan lekang dari ingatanku
Suara suara yang terlontar dari dirimu

Saat fajar mulai datang
Kau pun bergagas melangkah untuk membantu kisahku
Tanpa menghiraukan sunyi hari
Setiap mentari masih menemani
Kau membari nasihat yang tanpa sadar membantu kisahku

Namun kini,kau tak seperti dulu
Jemarimu sudah berhenti menuliskan tulisan tulisan itu
Nasehat nasehat sudah tak bisa di dengar banyak orang
Yang pernah mendengar suaramu

Aku, muridmu yang dulu pernah kau ajar
Yang pernah kau beri nasehat
Yang pernah melihat tulisan tulisan tangan mu
Yang pernah mendengar suaramu

Kini kau telah berhenti dari tugasmu
Tugasmu yang mulia
Tugas yang sangat membantu kisahku
Tugas yang sangat di hargai orang banyak

Namun,kau masih ada di dalam hatiku
Di dalam ingatanku
Di dalam kisahku
Tak bisa hilang sampai kapan pun

Terima kasih guru untuk semuanya

TAKDIR

0
assalamualaikum wr.wb
di sini saya akan menceritakan sebuah cerpen..
semoga anda terhibur ya...

Awal tahun yang kelabu. Disambut dengan awan mendung dan cuaca yang tak bisa diandalkan. Tapi kemeriahan masih saja menyelimuti umat manusia sampai ke pelosok dunia. Letusan kembang api bagaikan upacara wajib di setiap awal tahunnya, sangatlah indah mewarnai langit gulita. Tapi tetap saja, kilauan bintang 2014 masih jauh lebih indah mewarnai langit meski nampak redup tertutup awan kelabu. Sorak-sorai gembira masyarakat pada antusias menyambut 2014 dan melepaskan tahun indah 2013. Tidak hanya di lingkungan saja, jejaring sosial pun seperti Facebook, Twitter, Instagram, BBM, Path, WeChat juga rame dengan berbagai harapan, ucapan selamat tahun baru, dan macam-macam pose dari berbagai foto yang terunggah. Semua itu hanya untuk sekedar meramaikan tahun baru sekaligus menyambut libur panjang.

Semua meramaikannya dengan begitu rapi dan melebihi upacara adat saja. Kegembiraan, kebersamaan, ketenangan, canda tawa seakan terlampiaskan jua menemani tahun 2014 ini, tapi tidak denganku. Awal tahun ini sangatlah sepi, kesedihan menyelimuti kalbu, rasanya tahun ini amat sangat jauh berbeda dengan tahun kemarin. Hanya sedikit senyuman yang dapat ku kutip di awal tahun ini.

Terlalu banyak basa-basi gini, jadinya kelupaan deh ngenalin diri. Namaku Chaca Azhari. Lahir di kota Palu tanggal 23 April 1999. Orang yang terlahir di keluarga sederhana, dibaluti dengan berbagai macam karakter, pintar, rajin shalat, baik, tidak banyak omong, lugu, sopan, juga cantik (kata orang sih gitu). Aku sekarang kelas 3 SMP.
Dahulu, aku mempunyai 5 orang sahabat yang setia menemaniku, menjagaku, membuatku tersenyum, menghapus air mataku, yang selalu siap sedia memberikan bahunya tempatku bersandar disaat ku terjatuh. Selain itu banyak teman yang selalu ada untuk membantuku mengerjakan PR dan mengajariku berbagai hal. Tak lupa juga seseorang yang selalu menemani siang dan malamku, menjagaku, melindungiku, memberi support, segalanya yang kubutuhkan dia juga selalu ada, itulah Ari. Ari adalah kekasihku yang sekaligus bagaikan sahabat sejati dan orangtua untukku. Hidupku begitu indah, tak dapat ku merangkumnya satu per satu. Kesenangan selalu berpihak kepadaku. Sampai-sampai air mata tak pernah lagi menetes di pipiku. Ku rasa, seisi dunia sangat menyayangiku hingga mereka tak rela melihatku bersedih dan seakan-akan dunia selalu ingin melihat senyumku terpancarkan. Jika senyumku tak nampak, langit begitu bersedih hingga hujan pun juga mengiringi hari kesedihanku. Mungkin itulah penyebab awal tahun ini yang tak jarang diguyuri hujan tiap minggunya.

Ya, memang tahun ini kesedihan sedang melandaku. Semuanya meninggalkanku, entah salahku ada dimana sehingga tuhan menjadikanku seperti sosok sebatang kara yang hanya hidup dalam kesendirian di bumi ini. Sahabat dan seorang lelaki yang dekat denganku kini telah menjauh dari hidupku. Entah dimana mereka kini berlabuh, semuanya tak lagi terlihat oleh kacamata. Mereka pergi, sekarang keadaanku juga mulai memburuk. Penyakit yang dulu kini kembali mengerogoti kesehatanku.

Terkadang aku hanya bisa mengoceh tak jelas juga mencaci tuhan. “Menurutku tuhan tidak adil, tuhan sangatlah jahat padaku, tuhan mungkin tak ingin lagi menganggapku sebagai hambanya, menurutku tuhan sangatlah egois!” itu selalu terlintas dalam benakku, entah berapa banyak setan dan iblis yang menggodaku untuk mengatakan itu hingga aku tak lagi menghiraukan sebanyak apa dosa yang ku perbuat. Beribadah pun jarang ku laksanakan, ummi dan abi pun ku lihat telah bosan menyuruhku.

Aku bingung salahku ada dimana. Aku tak melakukan sesuatu yang tuhan benci, tapi kenapa tuhan menakdirkan kepadaku sesuatu yang aku tak suka. Kehilangan sahabat-sahabatku, kekasihku, teman-teman pun menjauhiku, juga penyakit itu berjumpa lagi denganku bahkan labih parah dan melemahkan organ hatiku. “Oh, tuhan! Apa salahku padamu hingga kau membuatku menderita seperti ini?” keluhku dalam kesah.

Di liburan kali ini, aku hanya menghabiskan waktuku di dalam kamar, bercengkerama dengan tembok, berhadapan dengan TV, membaca berbagai buku, bersandar di ranjang, juga bermain dan berteman dengan bermacam-macam jenis obat dokter. Tak ada keseruan sama sekali yang mampu mengembalikan senyumku yang dulu. Tak ada cinta lagi yang dapat ku rasakan, tak ada lagi kesetiaan yang mampu menjagaku dalam gelapku, tak ada lagi cahaya yang mampu menyinari hatiku, tak ada lagi canda tawa yang mampu menghiburku, dan tak ada lagi kasih yang tertorehkan untukku. Hidupku begitu hampa, membuatku semakin yakin bahwa hidupku bukan disini lagi. Entah dimana harus ku tempatkan tubuhku yang hanya dibalut dengan kesedihan ini, entah harus kubawa kemana kenangan indahku bersama kalian, sahabat dan sosok pria yang mampu memenangkan hatiku.

Dua minggu liburan awal tahun telah berlalu, waktunya kembali ku tampakkan wajahku pada sang mentari, menampakkan wajah lesu, sedih, dan tak berdaya seperti ini ke hadapan milyaran pasang mata di dunia ini. Ingin rasanya ku tutup rapat-rapat kesedihan dan masalah yang ku hadapi, tapi tetap saja semuanya seakan menampakkan identitasnya bahwa aku sedang bersedih dan ditimpa masalah buruk. Dulu setelah libur seperti ini, detik-detik memasuki waktu sekolah adalah hal yang paling ku rindukan, kini semuanya berbeda. Rasanya aku ingin secepat mungkin berhenti sekolah, aku tak ingin melihat dan dilihat banyak orang dengan kondisiku yang sekarang. Tapi, aku harus sekolah! Aku ingin memperlihatkan kepada Tuhan bahwa aku bisa hidup tanpa bantuannya. Aku tetap melaksanakan kewajibanku sebagai pelajar.

Seminggu telah berlalu, ku rasa dalam waktu ini aku telah berhasil menaklukkan takdir buruk Tuhan kepadaku. Meskipun aku tetap berjalan tanpa Sahabat dan Pujaan hatiku. Semuanya ku pendam sendiri, aku juga tak memberitahukan kepada orang-orang bahwa aku sedang sakit parah.

Hari Senin, upacara pengibaran bendera Merah Putih terlaksanakan. Ternyata aku pingsan. 15 menit kemudian, mataku pun perlahan ku buka. Aku sekarang ada di UKS hanya sendiri tanpa seorang pun menemaniku. Air mataku tak dapat ku bendung sudah, kini ia mengalir begitu hebatnya. Tak lama kemudian, seorang wanita bercadar nampak kedua bola matanya sedang menatapku. Tiap langkahnya membuatku takut dan curiga padanya. Entahlah, pikiran negatif sempat terlintas di fikiranku saat melihat penampilannya, mengira dia seorang wanita pembom bercadar yang di TV-TV. Aku langsung terbangun dan mulai ingin berjalan ke luar ruang, aku sempat terjatuh kehilangan keseimbangan dan wanita itu membantuku untuk berdiri kembali. Dia adalah petugas UKS baru, namanya Ibu Nisa. Dia wanita yang baik, ingin sekali ku menatap wajahnya itu, bagaimanakah rupa wajah di balik cadar hitam itu? Dia pasti cantik, ya.. Secantik amal ibadahnya.

Satu jam mata pelajaran terlewatkan lantaran aku asyik berbincang-bincang dengan Bu Nisa. Sempat pula ku ceritakan keadaanku dengan kesedihan yang selalu menemani hari-hariku. Tak kuasa menahan tangisku, air mata ini bercucuran. Bu Nisa kini berhasil menenangkan perasaanku dan membuatku kembali bersemangat menjalani hidup bak sebatang kara. “Kamu harus tegar, kita diciptakan bukan untuk sekedar menikmati kebahagiaan saja, tapi kita juga dituntut untuk tegar menjalani cobaan dan melewatinya dengan hati yang sabar, Tuhan tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya” ujar Bu Nisa sambil memelukku. Perasaanku sudah tenang dan badanku juga udah enakan, ku putuskan untuk pamit sama Bu Nisa dan mengucapkan banyak terima kasih pada Bu Nisa.

Teng.. Teng.. Teng.. Suara bel pun berbunyi, sekarang waktunya pulang ke rumah yang sangat membuatku seperti tahanan polisi. Oh Tuhan, haruskah sekuat ini ku jalani cobaanmu? sampai kapan? apa aku akan mati dengan kondisi seperti ini?. Sesampaiku di rumah, ku lihat Ummi dan Papa sedang bertengkar. Kepalaku pusing, tubuhku kehilangan keseimbangan, ingin ku hentikan pertengkaran yang terjadi, tapi seketika itu juga tubuhku melemah dan jatuh pingsan.

Sejam berlalu, saat ku buka mataku, ternyata dugaanku benar. Ternyata aku sudah berbaring di rumah sakit dengan dibaluti selang infus, bantuan oksigen dan berbagai macam kabel yang entah apa gunanya. Mataku sempat menatap berbagai wajah yang tidak asing bagiku, iya.. itu adalah Kelima Sahabatku, Mantan Kekasihku (Ari), Kedua orangtuaku juga Dokter Gaffar (dokter kepercayaan keluargaku) yang didampingi dengan dua suster yang cantik. Kesedihan sedang menyelimuti wajah mereka. “Ummi, Papa, ada apa? Kok pada nangis?” tanyaku sambil menangis. Tapi mereka hanya bisa menangis dan menghiraukan pertanyaanku. “Kalian kenapa kesini? Apa kalian masih ingat sama aku? Kalian kan benci sama aku. Ari? Kamu juga? Kenapa kesini.. apa kamu mau ngeliat aku mati juga?” tanyaku perlahan. “Aku sayang kamu. Kamu harus sembuh, apapun caranya. Kami disini ada untuk kamu” jawab Ari sambil menyembunyikan kesedihannya, matanya terlihat berkaca-kaca. “Bukannya kalian memutuskan untuk menjauhiku? Dan kamu…” ujarku. Nafasku mulai menyempit, Dr. Gaffar pun memberhentikan percakapan dan menyuruhku untuk beristirahat. Aku tertidur pulas, dan tak menyangka sebulan sudah ku pejamkan mata ini.

Ternyata Bu Nisa selalu ngejenguk aku setiap hari, dan sekarang Bu Nisa ada di sampingku sambil mambacakanku lantunan ayat suci Al-Qur’an. Semuanya menangis saat ku bangun, aku hanya bisa senyum seadanya saja. Dan benar saja, Kelima sahabatku dan Ari pun juga hadir disini.

Aku hanya bisa berkata “tersenyumlah! Waktu yang akan menjawab semuanya, kini aku telah berada di ujung waktu. Itulah takdirku”, Ummi dan Papa langsung memeluk erat tubuhku yang perlahan semakin melemah. Dr. Gaffar pun datang dan tersenyum padaku dan ingin memeriksa keadaanku. “Tak usah Dok, kini memang telah waktunya” ujarku sambil meneteskan air mata. Bu Nisa langsung mendekatkan bibirnya ke dekat telingaku dan melafadzkan kalimat syahadat. Perlahan ku coba mengikuti apa yang Bu Nisa ucapkan, tapi tetap saja terbata-bata, hingga akhirnya disitu pula waktuku terhenti dan ku hembuskan nafasku perlahan dan tersenyum di hadapan mereka.




PIDATO

0
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Se abthinah ngatore hormat, Bapak Kepala Madrasah Aliyah Negri BANGKALAN Ajunan Dewan Juri, se same-same abtinah ngatoreh hormat Saterros epon taretan protokol se amphon apareng waktoh dhe’ abthinah se same abtinah hormati Tor ta’ loppah jhughe dhe’ sadhejeh panitia penyelenggara, sareng sadhejeh peserta lomba se abthinah cinta tor sayangi E lukellhunah, ngireng areng sareng mujih syokkor de’ Allah swt se ampon apareng kasempatan akipangki tor apol kompol e ka’dintoh tempat se insyaallah sanget mobarokah, tor moghe-mogheh abtinah sareng ajunan sadhejeh bisa mundhut hikmah edunyah kantos paki’ e alam akhirat amien Kadukale epon, sholawat sareng salam ngireng areng sareng atoraghi dhe’ nabi Muhammad saw se ampon abhektah abtinah sareng ajhunan sadhejeh derih alam ka rosakan de’ alam seterang benderang engkhi kha’ dintoh kalaben bedhenah aghemah islam sareng iman. Para rabu, dewan juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Sala sittongah cara ka anghuy mateppa’ na’kana’ dhengudeh emasa moderenisasi kha’dintoh, abtinah sareng ajhunan sadhejeh ta’pantes aphenta kabedeen apon na’kana’ dhengudeh emasa sebhekal dheteng. karnah ponapah? karna samangkhen ampon bennya’ acem macem panyaket se amphon maso’ dhe’ ka na’kana’ dhengudeh emasa ka’dinthoh. molaeh sebedeh e Jakarta, sorbhejeh sampe’ dhe’ ka pualu Madureh Tapeh se anyamah panyaket tetep asoson tor kajegeh neng enakereh Indonesia,se ka’dhimmah sadhejeh ka’dintoh esebebaghi na’kana’ dengudeh seanyangkah jhe’ sadhejeh sedetengah derih bere’ ya’ni sedethengah derih manca Negara e angkeb moderenisasi, padahal bhunten! Oreng Amerika ta’ akodungan e angkep nge_trend, oreng India mataoh bujhel e angkep modern, goyang Dangdut, dansa ediskotik ekoca’ “areah anak gaul toh…..!” ancor ta’ ancor…….? Para rabu, dewan juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Sadhejeh kha’dintoh enyamaeh (manussah anak zaman), se ka’dimmah angin ka bere’ maka ka’bhungkaan pekal kaberhe’ jughe. Dedih sampe’ ka’dimmah jheunah ka odien moderenisasi, sampe’ ka’dissah jughe jeunah penderitaan sareng kayekinan manussah bhekal ekoras, lerres, samangken zeman moderenisasi tape kauleh ajunan sadhejeh kotuh oning kelluh ponapah ka’dissah moderenisasi? Jhe’ kor nyangka moderenisasi ka’dintoh kalakoan jhube’ sadhejeh modernisasi. engghi ka’dintoh angalle settong bentuk de’ ke bentu’ selaen se kamanfaatnah bhekal abelih dhe’ ka manussanah dhibi’(benni ka angguy angancor aqidah, lerres, kapas bisah deddih kaen, kaen bisah deddih kalampih, besseh bisah deddih kapal, kapal bisah dedhih alat perjhelenan, bhedeh kapal aeng, bedeh kapal se bisah ngabbher sadhejeh ka’dintoh dampak modernisasi, tapeh masalah oreng bini’ ta’akodungan, joget Dangdut, sareng dansa ka’dintoh sadhejeh benni modernisasi taretan!! Tapeh ka’dissah sadhejeh kalakoennah oreng jahiliyah se ta’ cocok kalaben elmoh aqidah. Para Rabu, Dewan Juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljehaghi. Deddih neng era globalisasi ka’dintoh ngireng areng sareng becce’ kaodien kauleh sadejeh se sesuai kalaben syareat torcocok kalaben al-Qur’an. Torot tikkel makeh oreng kampong, benni anak gaul manabi lakar ahubungan sareng hukum syariat seampon e tetepaghi sareng Allah swt. Para Rabu, Dewan Juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Coma ka’dintoh sebisah abtinah atoraghi, manabi bedeh lerresseh ka’dintoh sadhejeh murnih dari Allah tor manabi bedeh salanah ka’dintoh minangkah kabhuduen sareng ka korangan abtinah. Akhirah pamator

WASSALAMUALAIKUM WR.WB