Recent twitter entries...

pidato

0
disini saya akan berpidato pakek bahas madura
saya harap anda semua suka dengan pidato ini



Assalamualaikum wr. wb.


Para Bapa’, para Ebu, sareng para rabu sadaja sebadan kaula amoljaagi, amoji sokkor kaajunan Allah SWT. seampon apareng rahmad sareng hidayah se ka’dimma abdhina sareng para penjenengan sadaja eare mangken eparenge sehat walafiat. Saengga para rabu sadaja bisa areng sareng apapanggiyan, kaangguy ngarabui onjangan ka’ dinto, sholawat sareng salam moga tetep eyatoragiya kaajunan nabi besar Muhammad saw.


Para rabu sebadan kaula amoljaagi, maksod sareng tojjuwan papanggiyan eare mangken, enggi ka’ dinto terro ngajagga para panjenengan sadaja kaangguy areng sareng mabadaagi kabersihan kampong, parlo panjanengan sadaja kaonenge ja’ lingkungan ka’ dinto andaddiyagi kennengan kaangguy odhi’na makhluk Allah. Sadajana manossa sanget parlo lingkungan se sae, nyaman, sareng sehat. Hal ka’ dinto sajalan sareng kabada’an oreng se prinsip epon senneng dha’ kabagusan sareng kanyamanan. Sadajana oreng gadhuwan pangaterro compok sareng lingkungan se berse tor sae.


Samelana dhari ka’ dinto kaula sareng panjenangan sadaja kodhu bisa ajaga lingkungan seberse sopaja daddiya odhi’ se samporna. Akadi se esabdaahi rosul enggi ka’ dinto “ Kabersean Sabagian Dhari Iman “ berse ka’ dinto sehat, berse ka’ dinto indah, berse ka’ dinto nyaman.


Tabaligga manabi lingkungan ka’ dinto kotor tak sae eoladhi. Leke seaengnga tak ajelan sareng burombu se akalar-karan andaddiyagi somberra penyaket. Melana dhari ka’ dinto ngereng emolae dhari samangken abersean lingkungan ta’ kengeng tunda pole.
Dalem ngalaksanaagi abersean ka’ dinto ja’ badhi bera’, namong abersean ka’ dinto daddiyagi olah raga sareng rekreasi


Para rabu sebadan kaula amoljaagi, cokop saka’dinto pamator badan kaula manabi badha tor- ator se korang parjuga ta’ langkong nyo’onna sapora setada’ batesse. Moga se sakonek ka’dinto adadiyagi bannya’ manfaat ka panjenengan sadaja.

wassalamualaikum wr.wb
semoga bermanfaat

saat liburan

0


assalamualaikum...

saya akan bercerita tentang pengalaman pribadi..


Liburan sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2009-2010 telah tiba. Liburan kali ini tidak seperti liburan sebelumnya, karena aku sudah kelas 9 dan mau menghadapi Ujian Nasional (UN). Jadi aku tidak pergi kemana-mana, tetapi pada akhir liburan sekolah aku diajak ayahku ke Batu, Malang. Untuk pergi ke rumah bibi dan jalan-jalan di Malang. Aku dan keluargaku pergi menggunakan kendaraan pribadi. Perjalanan antara Mojokerto-Malang memerlukan waktu sekitar 3 jam-an. Perjalanan ke Malang sangat mengasyikkan, tapi agak membosankan karena macet.

Maklum kota Malang tempatnya asyik dibuat liburan dan rekreasi. Indahnya pemandangan di kota Malang membuat aku tidak terasa kalau akhirnya aku sampai di kota Malang. Tetapi kami tidak langsung kerumah bibi, melainkan kami jalan-jalan terlebih dahulu ke kota Malang.
Tidak terasa waktu semakin sore, kami segera pergi ke Batu untuk ke rumah bibiku. Sesampai di rumah bibi kami menyempatkan istirahat sebentar, lalu setelah istirahat kami di ajak bibi ke “Batu Night Spectacular (BNS)”.

Kami berangkat ke BNS setelah sholat maghrib, karena BNS bukanya mulai pukul 16.00-24.00. BNS tidak jauh dari rumah bibiku.Kami segera berangkat, sekitar 15 menit kemudian kami sampai. Ternyata tempatnya tidak seperti yang aku bayangkan. Tempatnya sangat indah dan ramai. Kami segera memasuki area tersebut dan tidak ku sangka pada aku memasuki area hujan tiba. Terpaksa kami harus hujan-hujanan, tapi permaina disana sangat menarik dan menantang.
Aku mencoba permainan di udara yang bernama “sepeda udara”. Pertama aku mencoba aku sangat merasa ketakutan tapi yang keduanya aku tidak ketakutan. Saking takut aku sampai berteriak-teriak. Sekitar jam 20.30 aku melihat pertunjukan air mancur menari-nari. Semakin lama kami menunggu hujan terang, semakin deras pula hujannya. Sampai-sampai tidak terasa hari sudah malam, sekitar jam 22.00 aku pulang, karena besoknya aku harus sekolah.

Perjalan pulang tidak seperti perjalan berangkat, kalau perjalan berangkatnya macet sedangkan perjalanan pulangnya sangat sepi sekali. Sekitar jam 24.00 kami sampai dirumah, aku segera tidur karena besoknya aku sekolah dan supaya tidak ngantuk. itulah pengalaman pribadi yang tak terlupakan

cerita

0
assalamualaikum wr.wbb
saya akan bercerita tentang horor.
selamat menikmati
Suatu hari ketika teman saya Adam pergi ke kampus dan saya tinggal di rumah sendiri, mulailah saya merasa ada yang aneh dengan tempat ini, kebulan hari itu saya menelpon di ruang tamu, tapi sebuah pembicaraan di luar rumah menggangu telinga saya, ketika para tetangga sedang ngegosip tentang kami, namun mereka menggunakan bahasa meraka tapi adalah sedikit yang saya mengerti karna bahasa meraka tidak jauh beda dengan bahasa saya, inti pembicaraan meraka yang saya mengerti yaitu ketika meraka katakan bahwa beraninya ini anak ngontrak disini padahal penghuni sebelumnya meninggal tampa di ketahui penyebabnya, ketika saya keluar rumah dan coba Tanya2 pada tetangga sebelah perihal apa yang meraka bicarakan, awalnya saya cuma pengen tau aja tapi setelah mereka jelaskan panjang lebar saya mulai merasa takut tapi saya coba netralisir perasaan tidak enak itu, dan saya cerita sama teman saya namun dia malah ikut2tan manasin suasana.
Singkat cerita tepat pas malam kamis kami berdua duduk di ruang tamu sambil main2 gitar namun anehnya keran air di kamar mandi jalan sendiri awalnya kami pikir salah satu di antara kami lupa mematikannya namun ketika teman saya pergi mematikanya tidak lama kemudian air keran jalan lagi di situlah kami mulai merasa ketakutan, tak lama kemudian pintu lemari lagi yang terbuka dan terdengar ada suara orang menggaruk2 dinding di dalamnya, spontan kami langsung kaget dan mencoba mendekat ke lemari itu tapi apa yang kami dapat ternyata isi lemari keluar semua , kebetulan kamar itu tidak ada yang tiduri, pas kami balik badan dan menuju ke kamar tempat kami tidur tiba2 di depan mata saya terlihat seorang perempuan yang memakai jubah merah dengan kepala menunduk dan kaki tidak menyentuh lantai spontan saya berteriak namun anehnya suara saya tidak keluar dan teman saya Adam pun ternyata melihat apa yang saya lihat, ingin rasanya saya pingsan namun badanku serasa kaya batu tidak bias bergerak hanya mempu berdiri diam di depan pintu sementara teman saya terjatuh di lantai tapi tetap sadar dan yang saya herankan sosok perempuan itu malah berjalan di depan kami menuju ke wc sambil menyiram kepalanya dengan air sampai basah seluruh badan, dari situ saya tidak ingat apa2 lagi karna pas saya bagun jam sudah menunjuk pada pukul 06.00 pagi. Saya dan teman saya masih berada di tempat di mana kami melihat sosok sialan itu,.
Awalnya kami berencana untuk pindah tapi kami terlanjur sudah menyewa tempat itu selama setahun dari pada rugi kami putuskan tetap tinggal di tempat ini sampai sekarang.
Selang beberapa bulan tepatnya bulan februari 2013 saya mengalami hari terburuk dalam hidup saya yaitu lagi – lagi ketemu sama hantu yang lain, yaitu sesosok anak perempuan kecil dengan menatap tajam ke arah saya sambil melambaikan tangan ke saya seakan akan dia memanggil saya untuk satu tujuan, namun karna rasa takut saya lansung lari ke dalam kamar dimana sudah ada Adam yang lagi2 juga melihatnya lebih duluan dari saya, malam itu kami tidak keluar kamar, tidak lama kemudian HP saya berbunyi setelah saya liat ternyata SMS dari pacar saya yang bernama Phia, katanya dia ada di luar di depan gerbang, dengan langkah yang sangat berat kami pun berdua keluar menemui Phia, Terus Phia Tanya Kenapa Gerbang rumah saya terbuka padahal pintu utama terkunci, dan katanya lagi ada Seorang ibu yang sedang gendong anaknya yang berdiri di samping sumur depan rumah kami, katanya anak itu melambaikan tangan ke arahnya sambil memegang boneka persis yang kami liat beberapa saat yang lalu kemudian ibu2 itu pergi tampa menoleh sedikitpun ke arah Phia yang berdiri di depan Gerbang padahal Ibu itu berjalan di sampingnya hanya anak kecil itu katanya yang menatap kosong ke arahnya, disitu mulailah kami bertiga saling menceritakan apa yang kami liat dan Phia pun merasa takut pulang ke kostnya Akhirnya Phia nginap di kontrakan kami, dan yang paling tidak masuk akal muka Phia Kelihatan seperti Orang yang berumur 40 tahun lebih dan seolah tersenyum sendiri padahal sebenarnya phia lagi cerita tentang dirinya yang baru pertama kali melihat seperti itu, tapi kok mukanya berubah aneh seperti itu, Adam pun bertanya ke Phia kenapa wajahmu makin tua, terus Phia menjawab “KAMU TAU APA TENTANG AKU, DAN JANGAN GANGGU AKU”,mendengar itu kami terkejut, karna tidak biasanya Phia Bicara seperti itu, Lalu kami bertanya apa maksudmu Phia, Lalu dia menjawab lagi “HARUSKAH AKU PERLIHATKAN WUJUDKU LAGI AGAR KALIAN MENGERTI DAN TAK MENGGANGGUKU”(dengan menggunakan logat khas orang Sulawesi Selatan), mendengar itu secara bersamaan kami lari keluar kamar dan segera keluar rumah tampa mengunci pintu dan lupa pula bawah motor, kami lari di tengah malam menuju rumah kontrakan Lina Pacarnya Adam padahal saat itu jarak antara kontrakan kami dengan kontrakan Lina sekitar 3 km dengan berlarih, Kami sampai di sana sekitar jam 01.45 pagi….
Sampai di sana kami tidak cerita apa2 pada Lina kami lansung saja tidur dan mencoba menenangkan diri. Keesokan harinya kami ke kost Phia untuk bertanya apakah kamu dari rumah semalam karna memang hampir tiap hari Phia datang setalah saya jadian denganya awal Desember, namun sebelum kami bertanya Phia uda bilang duluan “saya minta maaf karna tidak datang semalam bawakan kalian makanan padahal saya udah berjanji sama kalian, Masalanya saya ketiduran karna capek benget jam 8 malam baru pulang kampus”.
Mendegar itu itu kami tidak cerita apa2 tentang kejadia malam itu, kami langsung pulang ke rumah kontrakan kami ini dengan rasa takut level atas…
Mungkin itu aja dulu yang bias saya bagikan saat ini, berhubung uda jam 02.47 pagi, dan takutnya penghuni rumah ini tersinggung lagi jadi saya Akhiri saja cerita saya ini, soalnya saya juga takut banget, oh yah kebetulan saya masih tinggal di rumah kontrakan yang saya ceritakan di atas jadi sampai jumpa aja


padahal ini cerita bohongan yang saya ceritakan ke teman saya. dan akhirnya saya bisa ngerjain teman teman ku...........
hehehehe

Guruku

0

Engkau adalah pelita dalam kegelapan
Pembawa perubahan pada masa depan
Bagaikan tetesan embun di padang gersang
Pembawa kesegaran pada setiap insan

Terima kasih untukmu guru
Yang sudah membawa perubahan padaku
Perubahan pada kehidupanku
Perubahan pada setiap langkah langkahku

Terima kasih untuk kehadiranmu
Yang sudah meleburkan ilmu pada benakku
Setiap ajaran adalah anugerah untukku
Anugerah dalam kisah hidupku GURUKU


Guru ....
Padamu aku berguru
Padamu aku meniru
Padamu aku berterima kasih

Wahai guru engkau sebagai pembimbingku
Engkau sebagai tauladan bagiku
Engkau sebagai inspirasiku
Terima kasih wahai guru

Guru ...
Engkau yang selalu menasehatiku
Engkau yang tak pernah bosan mendidikku
Engkau pula yang selalu sabar mengajariku
Wahai guru aku tak kan pernah melupakanmu sampai kapanpun



UNTUK GURUKU

0

Jemari tanganmu masih melekat di dalam ingatanku
Tulisan yang kau buat demi masa depanku
Tak akan lekang dari ingatanku
Suara suara yang terlontar dari dirimu

Saat fajar mulai datang
Kau pun bergagas melangkah untuk membantu kisahku
Tanpa menghiraukan sunyi hari
Setiap mentari masih menemani
Kau membari nasihat yang tanpa sadar membantu kisahku

Namun kini,kau tak seperti dulu
Jemarimu sudah berhenti menuliskan tulisan tulisan itu
Nasehat nasehat sudah tak bisa di dengar banyak orang
Yang pernah mendengar suaramu

Aku, muridmu yang dulu pernah kau ajar
Yang pernah kau beri nasehat
Yang pernah melihat tulisan tulisan tangan mu
Yang pernah mendengar suaramu

Kini kau telah berhenti dari tugasmu
Tugasmu yang mulia
Tugas yang sangat membantu kisahku
Tugas yang sangat di hargai orang banyak

Namun,kau masih ada di dalam hatiku
Di dalam ingatanku
Di dalam kisahku
Tak bisa hilang sampai kapan pun

Terima kasih guru untuk semuanya

TAKDIR

0
assalamualaikum wr.wb
di sini saya akan menceritakan sebuah cerpen..
semoga anda terhibur ya...

Awal tahun yang kelabu. Disambut dengan awan mendung dan cuaca yang tak bisa diandalkan. Tapi kemeriahan masih saja menyelimuti umat manusia sampai ke pelosok dunia. Letusan kembang api bagaikan upacara wajib di setiap awal tahunnya, sangatlah indah mewarnai langit gulita. Tapi tetap saja, kilauan bintang 2014 masih jauh lebih indah mewarnai langit meski nampak redup tertutup awan kelabu. Sorak-sorai gembira masyarakat pada antusias menyambut 2014 dan melepaskan tahun indah 2013. Tidak hanya di lingkungan saja, jejaring sosial pun seperti Facebook, Twitter, Instagram, BBM, Path, WeChat juga rame dengan berbagai harapan, ucapan selamat tahun baru, dan macam-macam pose dari berbagai foto yang terunggah. Semua itu hanya untuk sekedar meramaikan tahun baru sekaligus menyambut libur panjang.

Semua meramaikannya dengan begitu rapi dan melebihi upacara adat saja. Kegembiraan, kebersamaan, ketenangan, canda tawa seakan terlampiaskan jua menemani tahun 2014 ini, tapi tidak denganku. Awal tahun ini sangatlah sepi, kesedihan menyelimuti kalbu, rasanya tahun ini amat sangat jauh berbeda dengan tahun kemarin. Hanya sedikit senyuman yang dapat ku kutip di awal tahun ini.

Terlalu banyak basa-basi gini, jadinya kelupaan deh ngenalin diri. Namaku Chaca Azhari. Lahir di kota Palu tanggal 23 April 1999. Orang yang terlahir di keluarga sederhana, dibaluti dengan berbagai macam karakter, pintar, rajin shalat, baik, tidak banyak omong, lugu, sopan, juga cantik (kata orang sih gitu). Aku sekarang kelas 3 SMP.
Dahulu, aku mempunyai 5 orang sahabat yang setia menemaniku, menjagaku, membuatku tersenyum, menghapus air mataku, yang selalu siap sedia memberikan bahunya tempatku bersandar disaat ku terjatuh. Selain itu banyak teman yang selalu ada untuk membantuku mengerjakan PR dan mengajariku berbagai hal. Tak lupa juga seseorang yang selalu menemani siang dan malamku, menjagaku, melindungiku, memberi support, segalanya yang kubutuhkan dia juga selalu ada, itulah Ari. Ari adalah kekasihku yang sekaligus bagaikan sahabat sejati dan orangtua untukku. Hidupku begitu indah, tak dapat ku merangkumnya satu per satu. Kesenangan selalu berpihak kepadaku. Sampai-sampai air mata tak pernah lagi menetes di pipiku. Ku rasa, seisi dunia sangat menyayangiku hingga mereka tak rela melihatku bersedih dan seakan-akan dunia selalu ingin melihat senyumku terpancarkan. Jika senyumku tak nampak, langit begitu bersedih hingga hujan pun juga mengiringi hari kesedihanku. Mungkin itulah penyebab awal tahun ini yang tak jarang diguyuri hujan tiap minggunya.

Ya, memang tahun ini kesedihan sedang melandaku. Semuanya meninggalkanku, entah salahku ada dimana sehingga tuhan menjadikanku seperti sosok sebatang kara yang hanya hidup dalam kesendirian di bumi ini. Sahabat dan seorang lelaki yang dekat denganku kini telah menjauh dari hidupku. Entah dimana mereka kini berlabuh, semuanya tak lagi terlihat oleh kacamata. Mereka pergi, sekarang keadaanku juga mulai memburuk. Penyakit yang dulu kini kembali mengerogoti kesehatanku.

Terkadang aku hanya bisa mengoceh tak jelas juga mencaci tuhan. “Menurutku tuhan tidak adil, tuhan sangatlah jahat padaku, tuhan mungkin tak ingin lagi menganggapku sebagai hambanya, menurutku tuhan sangatlah egois!” itu selalu terlintas dalam benakku, entah berapa banyak setan dan iblis yang menggodaku untuk mengatakan itu hingga aku tak lagi menghiraukan sebanyak apa dosa yang ku perbuat. Beribadah pun jarang ku laksanakan, ummi dan abi pun ku lihat telah bosan menyuruhku.

Aku bingung salahku ada dimana. Aku tak melakukan sesuatu yang tuhan benci, tapi kenapa tuhan menakdirkan kepadaku sesuatu yang aku tak suka. Kehilangan sahabat-sahabatku, kekasihku, teman-teman pun menjauhiku, juga penyakit itu berjumpa lagi denganku bahkan labih parah dan melemahkan organ hatiku. “Oh, tuhan! Apa salahku padamu hingga kau membuatku menderita seperti ini?” keluhku dalam kesah.

Di liburan kali ini, aku hanya menghabiskan waktuku di dalam kamar, bercengkerama dengan tembok, berhadapan dengan TV, membaca berbagai buku, bersandar di ranjang, juga bermain dan berteman dengan bermacam-macam jenis obat dokter. Tak ada keseruan sama sekali yang mampu mengembalikan senyumku yang dulu. Tak ada cinta lagi yang dapat ku rasakan, tak ada lagi kesetiaan yang mampu menjagaku dalam gelapku, tak ada lagi cahaya yang mampu menyinari hatiku, tak ada lagi canda tawa yang mampu menghiburku, dan tak ada lagi kasih yang tertorehkan untukku. Hidupku begitu hampa, membuatku semakin yakin bahwa hidupku bukan disini lagi. Entah dimana harus ku tempatkan tubuhku yang hanya dibalut dengan kesedihan ini, entah harus kubawa kemana kenangan indahku bersama kalian, sahabat dan sosok pria yang mampu memenangkan hatiku.

Dua minggu liburan awal tahun telah berlalu, waktunya kembali ku tampakkan wajahku pada sang mentari, menampakkan wajah lesu, sedih, dan tak berdaya seperti ini ke hadapan milyaran pasang mata di dunia ini. Ingin rasanya ku tutup rapat-rapat kesedihan dan masalah yang ku hadapi, tapi tetap saja semuanya seakan menampakkan identitasnya bahwa aku sedang bersedih dan ditimpa masalah buruk. Dulu setelah libur seperti ini, detik-detik memasuki waktu sekolah adalah hal yang paling ku rindukan, kini semuanya berbeda. Rasanya aku ingin secepat mungkin berhenti sekolah, aku tak ingin melihat dan dilihat banyak orang dengan kondisiku yang sekarang. Tapi, aku harus sekolah! Aku ingin memperlihatkan kepada Tuhan bahwa aku bisa hidup tanpa bantuannya. Aku tetap melaksanakan kewajibanku sebagai pelajar.

Seminggu telah berlalu, ku rasa dalam waktu ini aku telah berhasil menaklukkan takdir buruk Tuhan kepadaku. Meskipun aku tetap berjalan tanpa Sahabat dan Pujaan hatiku. Semuanya ku pendam sendiri, aku juga tak memberitahukan kepada orang-orang bahwa aku sedang sakit parah.

Hari Senin, upacara pengibaran bendera Merah Putih terlaksanakan. Ternyata aku pingsan. 15 menit kemudian, mataku pun perlahan ku buka. Aku sekarang ada di UKS hanya sendiri tanpa seorang pun menemaniku. Air mataku tak dapat ku bendung sudah, kini ia mengalir begitu hebatnya. Tak lama kemudian, seorang wanita bercadar nampak kedua bola matanya sedang menatapku. Tiap langkahnya membuatku takut dan curiga padanya. Entahlah, pikiran negatif sempat terlintas di fikiranku saat melihat penampilannya, mengira dia seorang wanita pembom bercadar yang di TV-TV. Aku langsung terbangun dan mulai ingin berjalan ke luar ruang, aku sempat terjatuh kehilangan keseimbangan dan wanita itu membantuku untuk berdiri kembali. Dia adalah petugas UKS baru, namanya Ibu Nisa. Dia wanita yang baik, ingin sekali ku menatap wajahnya itu, bagaimanakah rupa wajah di balik cadar hitam itu? Dia pasti cantik, ya.. Secantik amal ibadahnya.

Satu jam mata pelajaran terlewatkan lantaran aku asyik berbincang-bincang dengan Bu Nisa. Sempat pula ku ceritakan keadaanku dengan kesedihan yang selalu menemani hari-hariku. Tak kuasa menahan tangisku, air mata ini bercucuran. Bu Nisa kini berhasil menenangkan perasaanku dan membuatku kembali bersemangat menjalani hidup bak sebatang kara. “Kamu harus tegar, kita diciptakan bukan untuk sekedar menikmati kebahagiaan saja, tapi kita juga dituntut untuk tegar menjalani cobaan dan melewatinya dengan hati yang sabar, Tuhan tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya” ujar Bu Nisa sambil memelukku. Perasaanku sudah tenang dan badanku juga udah enakan, ku putuskan untuk pamit sama Bu Nisa dan mengucapkan banyak terima kasih pada Bu Nisa.

Teng.. Teng.. Teng.. Suara bel pun berbunyi, sekarang waktunya pulang ke rumah yang sangat membuatku seperti tahanan polisi. Oh Tuhan, haruskah sekuat ini ku jalani cobaanmu? sampai kapan? apa aku akan mati dengan kondisi seperti ini?. Sesampaiku di rumah, ku lihat Ummi dan Papa sedang bertengkar. Kepalaku pusing, tubuhku kehilangan keseimbangan, ingin ku hentikan pertengkaran yang terjadi, tapi seketika itu juga tubuhku melemah dan jatuh pingsan.

Sejam berlalu, saat ku buka mataku, ternyata dugaanku benar. Ternyata aku sudah berbaring di rumah sakit dengan dibaluti selang infus, bantuan oksigen dan berbagai macam kabel yang entah apa gunanya. Mataku sempat menatap berbagai wajah yang tidak asing bagiku, iya.. itu adalah Kelima Sahabatku, Mantan Kekasihku (Ari), Kedua orangtuaku juga Dokter Gaffar (dokter kepercayaan keluargaku) yang didampingi dengan dua suster yang cantik. Kesedihan sedang menyelimuti wajah mereka. “Ummi, Papa, ada apa? Kok pada nangis?” tanyaku sambil menangis. Tapi mereka hanya bisa menangis dan menghiraukan pertanyaanku. “Kalian kenapa kesini? Apa kalian masih ingat sama aku? Kalian kan benci sama aku. Ari? Kamu juga? Kenapa kesini.. apa kamu mau ngeliat aku mati juga?” tanyaku perlahan. “Aku sayang kamu. Kamu harus sembuh, apapun caranya. Kami disini ada untuk kamu” jawab Ari sambil menyembunyikan kesedihannya, matanya terlihat berkaca-kaca. “Bukannya kalian memutuskan untuk menjauhiku? Dan kamu…” ujarku. Nafasku mulai menyempit, Dr. Gaffar pun memberhentikan percakapan dan menyuruhku untuk beristirahat. Aku tertidur pulas, dan tak menyangka sebulan sudah ku pejamkan mata ini.

Ternyata Bu Nisa selalu ngejenguk aku setiap hari, dan sekarang Bu Nisa ada di sampingku sambil mambacakanku lantunan ayat suci Al-Qur’an. Semuanya menangis saat ku bangun, aku hanya bisa senyum seadanya saja. Dan benar saja, Kelima sahabatku dan Ari pun juga hadir disini.

Aku hanya bisa berkata “tersenyumlah! Waktu yang akan menjawab semuanya, kini aku telah berada di ujung waktu. Itulah takdirku”, Ummi dan Papa langsung memeluk erat tubuhku yang perlahan semakin melemah. Dr. Gaffar pun datang dan tersenyum padaku dan ingin memeriksa keadaanku. “Tak usah Dok, kini memang telah waktunya” ujarku sambil meneteskan air mata. Bu Nisa langsung mendekatkan bibirnya ke dekat telingaku dan melafadzkan kalimat syahadat. Perlahan ku coba mengikuti apa yang Bu Nisa ucapkan, tapi tetap saja terbata-bata, hingga akhirnya disitu pula waktuku terhenti dan ku hembuskan nafasku perlahan dan tersenyum di hadapan mereka.




PIDATO

0
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Se abthinah ngatore hormat, Bapak Kepala Madrasah Aliyah Negri BANGKALAN Ajunan Dewan Juri, se same-same abtinah ngatoreh hormat Saterros epon taretan protokol se amphon apareng waktoh dhe’ abthinah se same abtinah hormati Tor ta’ loppah jhughe dhe’ sadhejeh panitia penyelenggara, sareng sadhejeh peserta lomba se abthinah cinta tor sayangi E lukellhunah, ngireng areng sareng mujih syokkor de’ Allah swt se ampon apareng kasempatan akipangki tor apol kompol e ka’dintoh tempat se insyaallah sanget mobarokah, tor moghe-mogheh abtinah sareng ajunan sadhejeh bisa mundhut hikmah edunyah kantos paki’ e alam akhirat amien Kadukale epon, sholawat sareng salam ngireng areng sareng atoraghi dhe’ nabi Muhammad saw se ampon abhektah abtinah sareng ajhunan sadhejeh derih alam ka rosakan de’ alam seterang benderang engkhi kha’ dintoh kalaben bedhenah aghemah islam sareng iman. Para rabu, dewan juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Sala sittongah cara ka anghuy mateppa’ na’kana’ dhengudeh emasa moderenisasi kha’dintoh, abtinah sareng ajhunan sadhejeh ta’pantes aphenta kabedeen apon na’kana’ dhengudeh emasa sebhekal dheteng. karnah ponapah? karna samangkhen ampon bennya’ acem macem panyaket se amphon maso’ dhe’ ka na’kana’ dhengudeh emasa ka’dinthoh. molaeh sebedeh e Jakarta, sorbhejeh sampe’ dhe’ ka pualu Madureh Tapeh se anyamah panyaket tetep asoson tor kajegeh neng enakereh Indonesia,se ka’dhimmah sadhejeh ka’dintoh esebebaghi na’kana’ dengudeh seanyangkah jhe’ sadhejeh sedetengah derih bere’ ya’ni sedethengah derih manca Negara e angkeb moderenisasi, padahal bhunten! Oreng Amerika ta’ akodungan e angkep nge_trend, oreng India mataoh bujhel e angkep modern, goyang Dangdut, dansa ediskotik ekoca’ “areah anak gaul toh…..!” ancor ta’ ancor…….? Para rabu, dewan juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Sadhejeh kha’dintoh enyamaeh (manussah anak zaman), se ka’dimmah angin ka bere’ maka ka’bhungkaan pekal kaberhe’ jughe. Dedih sampe’ ka’dimmah jheunah ka odien moderenisasi, sampe’ ka’dissah jughe jeunah penderitaan sareng kayekinan manussah bhekal ekoras, lerres, samangken zeman moderenisasi tape kauleh ajunan sadhejeh kotuh oning kelluh ponapah ka’dissah moderenisasi? Jhe’ kor nyangka moderenisasi ka’dintoh kalakoan jhube’ sadhejeh modernisasi. engghi ka’dintoh angalle settong bentuk de’ ke bentu’ selaen se kamanfaatnah bhekal abelih dhe’ ka manussanah dhibi’(benni ka angguy angancor aqidah, lerres, kapas bisah deddih kaen, kaen bisah deddih kalampih, besseh bisah deddih kapal, kapal bisah dedhih alat perjhelenan, bhedeh kapal aeng, bedeh kapal se bisah ngabbher sadhejeh ka’dintoh dampak modernisasi, tapeh masalah oreng bini’ ta’akodungan, joget Dangdut, sareng dansa ka’dintoh sadhejeh benni modernisasi taretan!! Tapeh ka’dissah sadhejeh kalakoennah oreng jahiliyah se ta’ cocok kalaben elmoh aqidah. Para Rabu, Dewan Juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljehaghi. Deddih neng era globalisasi ka’dintoh ngireng areng sareng becce’ kaodien kauleh sadejeh se sesuai kalaben syareat torcocok kalaben al-Qur’an. Torot tikkel makeh oreng kampong, benni anak gaul manabi lakar ahubungan sareng hukum syariat seampon e tetepaghi sareng Allah swt. Para Rabu, Dewan Juri sareng sadhejeh peserta lomba se abdhinah amoljeaghi Coma ka’dintoh sebisah abtinah atoraghi, manabi bedeh lerresseh ka’dintoh sadhejeh murnih dari Allah tor manabi bedeh salanah ka’dintoh minangkah kabhuduen sareng ka korangan abtinah. Akhirah pamator

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

TERIMAKASIH

0


Pagi yang cerah membuat aku bersemangat berangkat ke sekolah. Namaku Alisa , panggil aja sasa. Sekarang aku kelas 7 MTSN, aku sekolah di MTSN. Aku banyak dikenal semua orang termasuk kepala sekolah, karena aku murid yang pandai dan pernah mendapat prestasi juara 1 di bidang akademik maupun non akademik.





Fakhri seorang sahabat terbaiku. Dia adalah sosok sahabat yang baik, perhatian, dan selalu mengerti keadaanku.

“sasa..” panggil seseorang itu dari arah belakang. Dan itu sahabatku fakhri dan tyhana.

“hai fakhri hai tyhana, yuk kita ke kelas” aku bersahut.

Lalu aku menuju ke kelas dengan dua sahabtku. Aku mengikuti pelajaran. Aku duduk sebangku dengan Tyhana, sedangkan Fakhri duduk dengan Arfa sahabatnya.


Setelah bel sekolah berbunyi, fakhri menghampiriku di gerbang atau tempat menunggu murid-murid dijemput. Tidak lama kemudian aku di jemput dengan abiku. Lalu aju membuka pintu mobik, Fakhri tersenyum kepadaku, lalu aku membalas senyumnya.


Setelah pulang sekolah aku berganti baju. Lalu aku menikmati coklat panas buatan bundaku. “Aku berterimakasih banget kepada Tuhan sudah menciptakan seorang bunda yang secantik dan sebaik ini” kataku pelan pelan sambil melamun. Tiba tiba bunda menjawab lamunanku itu “Itu semua berkat Tuhan kak”. Sore ini tiba-tiba Fakhri menelponku, dia mengajaku pergi ke puncak, di telpon dia menagatakan ada sesuatu yang akan diomongin. Tidak lama kemudian ia mengetuk pintu rumahku dan aku bergegas membuka pintu. Setelah minta izin pamit ke abi dan bunda aku. diijinkan pergi bersama Fakhri.


Ditemani dengan cuaca yang sejuk di sini, aku dan fakhri pun berjalan menuju puncak menaiki motor milik fakhri. Aku menatapnya dengan hati yang bergemetaran, sepertinya aku. mempunyai rasa sayang ke fakhri, tapi aku tidak tau bagaimana cara mengungkapkanya. Baru kali ini fakhri mengajaku ke puncak dan aku tidak tau di akan melakukan sesuatu apa. Bikin penasaran ya

“Sasa, pemandanganya bagus nggak?” tanya fakhri.

“Iya bagus kok” aku menjawab pertanyaanya.

“Aku mengajak kamu kesini buat hatimu suka, pastinya kalau kamu senang aku kan ikut suka juga, ya nggak hehehe” fakhri tiba tiba mengeluarkan kalimat candanya.

“Makasih ya fakhri, kamu bisanya ikutin aku doang huuu, eh iya katanya kamu mau bilang sesuatu apaan ya? aku sudah mulai penasaran nih hehehe” aku menjawab omongan fakhri.

Tiba tiba fakhri diam dan melamun. “Aku ingin kita lebih dari sahabat sa” kata fakhri. Aku dag dig dug banget setelah fakhri mengucapkan kalimat itu.

“Maksud kamu pacaran?” aku menjawabnya.

“Iya, itu kalau kamu mau, aku sayang sama kamu sa, dan aku minta maaf sama kamu aku baru ngomong sekarang. Kalau kamu nolak gak apa apa kok” fakhri menajawab dan memegang tanganku. “Iya aku mau kok, aku juga sayang sama kamu, tapi aku minta maaf juga, aku baru ngomong sekarang” sahut aku sambil gugup. “Iya, thanks ya sasa nya fakhri” fakhri menjawab. Lalu aku dan fakhri pulang, aku di antar pulang fakhri.


Setelah sampai di rumah dia mengasih boneka bear yang besar. Kemuduan dia berpamit ke aku. Lalu aku masuk ke kamar dan memeluk boneka bear. Terimakasih Tuhan telah mempertemukan aku denganya, aku berharap aku dan dia akan selamanya bersama.

PENYESALAN

0


Gemerlap dunia malam begitu membuatku terlena dan melupakan segalanya, teman, sahabat, kekasih bahkan keluargaku pun aku tak lagi mengingatnya. Dalam benakku hanya kesenangan yang ku cari, aku tak peduli dengan perkataan tetangga ataupun lingkungan tentang pekerjaanku yang dipandang buruk itu. Semua ku lakukan demi uang, uang dan uang

. Ahh, persetan dengan mereka apalagi orangtua yang sudah peot itu. Ia tak bisa memberiku apa-apa melainkan hanya ceramah dan ceramah. Sementara kekasihku, ia begitu jauh dari harapanku. Dulu memang aku mencintainya, tapi sekarang dia berubah menjadi lelaki yang suka menasehatiku persis seperti kedua orangtuaku. Itu disebabkan karena ia pindah di sebuah pesantren oleh desakkan orangtuanya itu. Ia menyuruhku memakai kerudung. Awalnya aku mengikuti semua kemauannya, namun disaat ku ingin mengajaknya happy dia menolak dan mengeluarkan hadist serta ayat-ayat qur’an yang membuatku ingin muntah di mukanya. Siapa dia, bisa mengaturku seenaknya.


Hingga suatu shubuh aku pulang ditemani teman kerjaku dalam keadaan mabuk berat dan tubuhku luka bekas kecelakaan kecil yang ku alami. Ketika ku buka pintu rumah betapa kagetnya aku karena kekasihku, firman ada di situ bersama ayahku yang sudah lapuk. Nampaknya mereka sedang berdiskusi, aku pun segera di bawa ke kamar, namun tiba-tiba saja firman menamparku hingga terjatuh. Aku marah, dan tak terima dengan ini semua. Temanku pun keluar setengah berlari melihat kejadian itu. Aku menangis, betapa sakitnya diperlakukan seperti itu. Dan ayah hanya diam saja melihat itu bahkan meninggalkan kami berdua.

“apa yang telah kau lakukan? Kenapa kau berubah menjadi wanita bin*l seperti ini?” ucapnya dengan nada tinggi.

Aku tak menjawab, aku hanya menangis dan menangis, aku bangkit dan mulai memeluknya namun dengan kasar ia membuang tubuhku.

“jangan pernah kau memelukku, kau bukanlah wanita yang ku kenal dulu. Apa yang membuatmu berubah seperti ini? lihat pakaianmu, rok mini baju ketat. Apa itu, hahh?? Atau kau telah menjadi pel*cur seperti halnya sahabatmu itu?” bentaknya dengan nada yang penuh amarah


Untuk kesekian kalinya, aku hanya menangis dan menangis, hatiku sakit tepat mengenai lubuk hatiku perih sekali, entah mengapa ia berubah seperti itu. Apa karena ia masuk pesantren begitu lama, hingga mampu mengubah pola pikir dan tingkah lakunya? aku tak peduli itu.

“kalau kau tak suka denganku, mengapa kau masih mau menjadi kekasihku?” ucapku diiringi tangisan

“ingatlah sinta, aku pernah berjanji untuk menikahimu maka, aku akan menepati janji itu. Tapi sebelumnya aku mau kau berubah menjadi wanita sholehah, bukan amburadul tidak jelas seperti ini.” Ucapnya mulai menurunkan nada suaranya.

“aku mencintaimu tulus dan aku telah berjanji pada tuhanku akan membawamu ke sebuah ikatan yang suci” lanjutnya kemudian

Entah apa yang membuatku menangis, aku menangis sejadi-jadinya. Aku ingin memeluknya namun kurasa ia begitu baik untukku, aku yang kotor ini pasti tidak berarti di matanya. Ucapannya mengingatkanku tentang kejadian beberapa tahun silam saat ia belum masuk pesantren. Ahh, rasanya aku ingin mengulang waktu dan menjadi diriku yang dulu, gadis yang lembut dan tentunya berhijab. Ini semua salahku, aku yang salah andai saja dulu aku tidak mengkhianati kekasihku demi lelaki lain yang tajir dan tampan. Mungkin, hal ini tak akan pernah terjadi dan aku tak akan pernah menjadi perempuan seperti ini. Semua karena lelaki itu, ia merampas semuanya dariku. Harta, benda bahkan kesucianku direnggut olehnya. Kini, aku hanya bisa meratapi diriku yang kotor dan buruk layak seekor binatang dan menahan sakit sekujur tubuhku.


Firman, mengambil handuk dan menyuruhku mandi dan berbenah, sementara ia menunggu di ruang tamu dalam muka kusut hilang gairah keceriaan di wajahnya. Aku berjalan tertatih dan membersihkan diriku, sekitar setengah jam aku keluar dan mengenakan pakaian yang tertutup, lalu menuju ruang tamu dengan lesu, berharap firman mau memaafkanku, kulihat ia tersenyum dan mengusap butiran yang jatuh dari matanya.

“ya allah, betapa bodohnya aku. Menyia-nyiakan orang yang tulus mencintaiku. Maafkan hambamu ya rabb” sesalku dalam hati. Lalu duduk bersebelahan dengan firman. Dingin dan kaku tak ada sepatah kata pun. Hanya nafas yang memburu di antara kita berdua.

Lalu, firman menyuruhku mengikutinya. Aku bangkit menuju ruang tengah. Kulihat ayah dan ibuku telah duduk di damping adikku satu-satunya, nadia. Nadia, memelukku dengan penuh bahagia.

“mbak siska, jangan tinggalin nadia lagi yah. Mbak siska temenin nadia ngaji lagi ya mbak” ucap adikku yang begitu polos mampu menghujam tebing hatiku yang beku.

“iya, dek. Mbak temenin nanti yah.” Ucapku menahan tangis, ia berlari sejenak menuju ruang shalat dan mengambil mukena lalu diserahkan kepadaku.

“mbak siska, pakai ini yah?” ucapnya dengan nada lembut dan penuh harap

Aku pun memakai mukena itu lalu menunduk memeluk adikku dan mengusap air mataku yang jatuh begitu saja.

Ia berjalan mendekati firman dan berkata “kak firman, mbak siska cantik yah. Aku suka mbak siska yang seperti ini.” Lalu firman tersenyum padaku dan mengangguk.

Ayah dan ibuku pun tersenyum padaku, aku pun bersimpuh di kedua orangtuaku.

“maafkan siska, siska telah jahat terhadap ibu dan ayah. Siska durhaka, siska selalu mementingkan kesenangan siska. Siska lupa pada keluarga, siska lupa pada mas firman dan siska lupa pada agama siska. Maafkan siska” ucapku dengan tangis yang tak terbendung di hadapan orang tuaku.

“sudahlah nak, ayah dan ibu telah memaafkanmu, minta maaflah pada gusti allah atas semua perbuatanmu dan berjanji jangan mengulangi perbuatan bodoh itu lagi.” Ucap ibu begitu lembut dan memelukku. Lalu kami melaksanakkan shalat subuh berjama’ah dan mas firman menjadi imam dalam shalat kami.

“ya allah, terima kasih engkau telah membuka mata hatiku untuk selalu mengingatmu. Engkau telah menyadarkanku dari perbuatan terkutuk yang selama ini ku jalani. Terima kasih engkau telah memberikan keluarga dan seorang yang pantas menjadi imamku kelak. Aku bertobat di hadapan-Mu ya allah,” batinku berucap pada sujud terakhirku. Semoga allah swt mendengar dan mengabulkan semuanya. Amin,

SEBUAH MIMPI

0


Mimpi ku, seorang Bintang, hanya sederhana. Aku tak minta sesuatu yang macam-macam. Aku tak minta rumah mewah, bergelimang harta, dan bukan juga mobil sport macam Lamborghini. Aku hanya ingin, aku dapat merasakan yang namanya mengenyam pendidikan, yang namanya merajut mimpi

, yang namanya menggapai cita-cita. Sederhana bukan? Setiap malam, aku selalu mengirim doa pada Yang Maha Kuasa, bersimbah air mata di hadapanNya. Tapi selama sebelas tahun aku terus berdoa, yang isinya itu-itu saja, selama itu pula Allah belum menjawab dan mengabulkan doaku. Mungkin ini bukan takdirku, takdirku hanyalah menjadi seorang pengamen yang bodoh. Tapi itu semua tak membuatku putus asa. Justru membuatku semakin giat berdoa pada Allah.


“Hamba tak ingin menjadi pandai, tapi saat hamba pandai, hamba lupa dengan Mu. Hamba tak ingin menjadi seorang kaya, namun saat hamba kaya iman hamba rusak. Hamba tak ingin sehat, kalau dikala sehat, hamba melupakan nikmat Mu. Hamba tak ingin hidup, tapi saat hamba diberi kesempatan menghirup oksigen, hamba lalai dengan perintah Mu. Kalau memang Engkau belum mengizinkan hamba duduk memperhatikan penjelasan guru, di dalam kelas, tak mengapa, mungkin inilah yang terbaik untuk hamba,” hanya lima kalimat itu yang dapat aku ucapkan usai shalat.


Umurku sudah sebelas tahun, tapi aku belum pernah merasakan yang namanya kasih sayang kedua orangtua. Belaian lembut seorang Bapak, dan pelukan sayang seorang Ibu. Tak pernah aku mencicipi yang namanya kasih sayang dari orangtua. Aku saja, tak tahu dimana kedua orangtuaku.


Sejak kecil, aku hidup di antara debu jalanan, di antara gedung-gedung pencakar langit yang tinggi, di antara ketamakan manusia-manusia zaman sekarang. Untuk menghidupi kebutuhanku, aku mencoba mengamen. Kebutuhan hidupku hanya dua, makanan dan minuman. Tak ada gitar, atau kendang, hanya ada tepukan tangan dan jentikan jari yang mengiringi nyanyianku. Sejak pemerintah melarang masyarakat untuk memberikan uang pada pengemis dan pengamen sepertiku, nasibku makin tak karuan. Hidupku semakin kelam. Apakah pemerintah itu tak punya hati. Boleh saja mereka melarang masyarakat untuk memberikan uang untuk aku dan teman-temanku, yang sama-sama mengamen. Dan mereka yang hanya bisa menengadahkan tangan untuk mengemis. Tapi, pemerintah memberikan kami uang yang pantas untuk kehidupan sehari-hari, setidaknya pekerjaan untuk kami. Kalian semua hanya bisa memakan uang rakyat, hanya bisa menyengsarakan nasib kaum lemah. Kalian semakin kaya, hidup mewah serba kecukupan, sementara kami, hidup dalam penderitaan, hidup dalam kekejaman ekonomi, dan hidup jauh dari kalimat sederhana.


Kalau kami tak dapat merasakan nikmatnya hidup dengan uang, setidaknya berikan kami pendidikan yang layak. Kalau kami pintar, toh nantinya bangsa ini yang semakin maju. Mana hati nurani kalian? Apakah tak ada satu sajakah hati yang masih bersih, yang tak ternodai dengan korupsi, yang tak ternodai dengan kemaksiasiatan, yang tak ternodai dengan keserakahan.


Aku cuma rakyat kecil yang tak bisa berbuat apa-apa. Ingin melawan, kalian mengancam, ingin memberontak, kalian mengelak, ingin marah kalian malah mencemooh.


Akankah keadilan akan datang. Kalian hanya diperkuda jabatan. Kami muak dengan ketidak adilan dan keserakahan. Tolong dengarkan suara rakyatmu wahai pemerintah bi*dab! Dengarkan jeritan marah kami setiap detiknya, jerit marah karena ketidak becusanmu mengurus negeri tanpa kemudi ini. Negeri kelam yang suram. Haruskah yang Diatas mengirimkan bala bencana untuk kalian, barulah kalian sadar akan perbuatan iblis kalian sendiri? Tahukah kalian Indonesia masuk dalam daftar 100 negara termiskin di dunia. Urutan ke 68. Seharusnya kalian malu, menjadi seorang pejabat pemerintah, maupun pejabat negara, namun bangsanya masuk ke dalam daftar negara termiskin.


Hanya satu yang kuminta! Sejahterakanlah rakyatmu. Entah dengan uang, dengan pendidikan yang layak, atau pelayanan sosial yang memuaskan, atau setidaknya engkau berikan kami bahan makanan, sehingga kami tak kekurangan gizi, tidak mengidap malnutrisi. Banyak keluarga kami yang terkena marasmus dan kwasiokor. Penuhi janji-janjimu dulu saat kau akan dipilih oleh kami. Mensejahterakan rakyat, tiada kemiskinan, semua perut rakyat akan kenyang, dijamin semua dapat pekerjaan dan penghasilan yang tetap, pendidikan akan dinomorsatukan, pelayanan umum akan dimaksimalkan, tiada kata korupsi. Itu semua janji manismu. Tapi sekarang, apa yang terjadi? Lebih banyak rakyat yang melarat dari pada yang berkecukupan, rakyat-rakyatmu kelaparan disini, perut kami kosong selama tiga hari, sementara kalian disana kekenyangan dengan makanan mewah berbintang lima yang dibeli dengan uang hasil korup, katamu dulu semua rakyat akan mendapat pekerjaan dan gaji yang tetap, namun hasilnya nihil. Saudaraku sibuk mengais sampah di setiap sudut kota, penghasilannya hanya cukup membeli tiga potong roti, sedangkan tetanggaku sibuk meminta belas kasihan pada para pejalan kaki dengan mengemis. Kalau katamu pendidikan dinomorsatukan, kenapa aku masih mengamen dan bukannya belajar di dalam gedung sekolah. Bukti lain kegagalanmu memimpin Indonesia pelayanan umum yang minus. Tak ada kata Rumah Sakit untuk kami, karena kami tentu tak punya uang untuk membayar biaya Rumah Sakit yang mahalnya selangit. Tiada kata korupsi? Bohong besar. Tiada hari tanpa kata korupsi. Hak-hak milik rakyat kau rampas juga. Dasar PHP! Pemberi Harapan Palsu.





“Hmmm… ceritamu bagus banget Bintang!” pujiku usai membaca karangan bocah 11 tahun yang sedang duduk di sampingku ini.

“Makasih Kak. Sekarang, aku bisa membuktikan kan, walaupun aku cuma anak jalanan yang masih ingusan, yang gak berpendidikan, tapi aku bisa merangkai kata-kata untuk mengkritik para Iblis Indonesia, yang merampas kesejahteraan dan kebahagiaan kami Kak!” Bintang berkata dengan semangat yang membara.

PERSAHABATAN

0


Embun pagi belum sepenuhnya lenyap dari pandangan mata. Tapi aku sudah menapaki jalan yang panjang, dengan baju batik khas SMP Ku aku berangkat menuju sekolahku. Jalanan yang sepi itu baru dilewati beberapa petani yang akan mengerjakan sawahnya

. Aku mengenal Ardian belum lebih dari enam bulan. Tapi persahabatanku dengannya mengalahkan kuatnya rantai baja. Ardian, dia sosok yang sangat baik menurutku, anaknya asyik pula. Tapi, entah apa yang dulu membuat aku bisa bersahabat dengannya, mungkin itulah jalan Tuhan, rencanaNya lebih indah dari apa yang kita rencanakan.


“Ita!” teriak Ardian ketika aku baru sampai di gerbang sekolah.

Yap, namaku Ita Allisia, aku biasa dipanggil Ita. Ardian melambaikan tangannya ke arahku. Dengan setengah berlari aku mendekatinya di bawah pohon rindang di taman sekolah. “baru dateng nih?” tanyanya

“tanya beneran apa basa-basi nih? Jelas-jelas barusan aku masuk gerbang,” ucapku sambil tersenyum menyelidik,

“hehe, basa-basi aja sih,” katanya.

“huu… Ngapain tadi manggil-manggil?”

“mau ngasih kabar”

“kabar apaan? Kalo ngomong jangan setengah-setengah dong,” ucapku dengan penuh penasaran.

“hehhe, Hmm… Aku balikan lagi sama Winda,” jawab Ardian.

Aku merasa hatiku tertusuk hunusan pedang Es, dingin, sakit dan langsung membeku, tanpa ada sepatah kata pun yang bisa terucap. Yang jelas aku belum pernah merasakan sakit hati sampai seperti ini. Apa artinya? Apa aku suka sama Ardian?

“wah, congrats yaa… Semoga dia nggak ngulangin kesalahannya lagi. Jadi kan kamu nggak disakitin dia terus-terusan” aku berusaha mengkondisikan emosiku pagi itu. Dengan air mata yang mengantri ingin keluar dari pelupuk mata, aku mencari alibi-alibi yang bisa membawaku pergi dari kondisi yang menyakitkan hati seperti ini. Di kelas, aku terdian seribu bahasa.


Malamnya aku menangis sejadi-jadinya. Entah sudah berapa liter air mata yang keluar. Hingga aku harus mengkompres mataku yang sembab sisa menangis semalam dengan air Es ketika hendak ke sekolah. Yah, meski masih tersisa lebaman-lebaman air mata di pelupuk mataku. “aku harus kuat, nggak boleh nangis. Ardian itu sahabatku, nggak lebih,” aku meyakinkan diriku sendiri.


Seperti biasanya, aku telah tiba di sekolah ketika embun pagi belum semuanya hilang dari permukaan daun. Dan, kenapa aku harus bertemu dengan Ardian di gerbang sekolah? “Ardian,” aku berbisik lirih pada diriku sendiri. Aku tak sanggup berucap banyak hal lagi. Satu hal yang dapat aku lakukakn saat ini. Berlari. Dengan kekuatan yang belum terkumpul sepenuhnya aku mencoba berlari. Namun sepertinya aku kalah sigap dari Ardian, tanggannya berhasil mengapaiku. “Ta, kamu kenapa?” tanya Ardian tiba-tiba.

“Nggak papa kok, permisi…” jawabku singkat.

“Ta, tunggu!” Ardian berusaha mengejarku. Dan lagi-lagi dia berhasil mengejarku.

“Ta, kamu jujur deh sama aku, apa sih yang kamu sembunyiin? Trus kenapa mata kamu sembeb gitu? Kamu abis nangis yaa?” ucap Ardian dengan penuh khawatir.

“Enggak papa kok, Di. Aku baik-baik aja…”

“Ta, kita udah lama sahabatan. Aku tau perubahan sikap kamu. Aku ngerasain perubahan itu!”

“mungkin ketika waktu telah lelah menyimpan rahasia ini, kamu bakalan tau sendiri, Di. Beri kesempatan ‘waktu’ untuk ikut andil dalam kisah kita, kamu tenang aja, Di. Aku nggak papa kok,” jawabku sembari meninggalkan Ardian.


Sudah hampir sebulan aku jarang komunikasi dengan Ardian. Entah apa maksud Ardian hari ini. Tiba-tiba saja dia mengajakku pergi ke suatu tempat, yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Taman ini sungguh indah. Lebih indah karena banyak sekali bunga-bunga yang tersusun rapi, membentuk sebuah simbol yang pasti tidak asing lagi bagi para remaja. Love. “Kamu suka itu Ta?” ucap Ardian ketika ia mengajakku duduk di bangku taman bercat putih itu.

“Tentu. Ini adalah taman paling indah yang pernah aku kunjungi,” jawabku jujur. Dan entah apa tujuan Ardian mengajakku kesini.

“Kamu suka mawar itu, Ta?” Lagi-lagi Ardian bertanya kepadaku.

“iya aku suka…” jawabku.


Ardian kemudian pergi memetik mawar itu dan… “Kamu mau nggak, Ta jadi kekasihku? Aku pengen kita lebih dari sahabat,” ucapan Ardian membuat tubuhku kaku seketika. Bingung akan jawaban apa yang akan aku lontarkan. Tapi, mungkin jawaban ini lebih baik.

“Sebelumnya, aku juga sempat memiliki hal yang sama seperti kamu. Bahkan sampai detik ini perasaanku ke kamu nggak berubah. Tapi, aku belum siap jika suatu saat aku bakalan kehilangan kamu. Di usia kita yang masih Junior seperti ini, persahabatan itu hubungan yang paling baik. Aku nggak mau, kalo kita pacaran, trus nanti putus, kita jadi kaya orang ngga kenal. Suatu saat, kalo kita ditakdirkan bersama, kita pasti akan bersama lebih dari seorang sahabat,” ucapku.

“jadi?”

“jadi kita bersahabat aja dulu, Di. Allah punya rencana yang lebih indah buat kita…” Rasanya setelah aku mengetahui apa yang Ardian pendam selama ini, aku jadi lega. Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi untuk kali ini, aku lebih memilih bersahabat saja…

WANITA MISTERIUS

0
Di suatu desa terpencil, tinggallah sebuah gadis berumur 14 tahun bernama Rika dan kakaknya Riko. Di seberang rumahnya, terdapat rumah tua yang telah ditinggal oleh pemiliknya. Konon, rumah tua tersebut merupakan tempat tinggal seorang wanita tua yang dibunuh oleh suaminya sendiri.

GAK GALAU LAGI

0
“Ah.. aku bisa gila.. aku bisa gila!” Ucapku sendiri dalam hati seraya memegangi kepalaku. Kenapa wajah pria itu selalu menghantuiku. Senyumnya, kenapa senyumnya ada di mana-mana. Ada apa denganku! Aku tak habis pikir, mengapa aku selalu memikirkannya. Ah, kenapa aku harus bertemu dengannya!
Berawal dari yang namanya PPL, aku satu kelompok dengan seorang pria tampan. Wajahnya bersih, kulitnya putih, bibirnya merah delima, hidungnya mancung. Perfect! Namun satu, dia jarang berinteraksi denganku, meski begitu dia tetap membuatku hampir mendekati gila karena memikirkannya.
Lelaki keren itu bernama Ray. Entah mengapa, baru kali ini aku begitu sulit melupakan karismanya. Daya pikatnya begitu mengharmonisasi hatiku. Pikiranku yang lain semuanya terkudeta karena dia. Ah.. Tuhan tolong aku!! Aku galaaau!!!
“Ana.. ada yang ditanyakan?” Lamunanku langsung pecah berkeping-keping begitu mendengar seseorang menyebut namaku. Aku kelabakan! Aku lupa bahwa saat ini aku sedang berada di forum diskusi islam.
“A.. gak ada.. kak..” Sahutku pada seniorku itu. Aku memang newbi alias anak baru di organisasi itu, baru seminggu ini aku bergabung.
“Ok.. semuanya sudah pada faham..” Tanya kakak yang bernama ka mike itu. Semuanya mengangguk kecuali aku, soalnya aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang dibicarakan kak mike tadi.
“Bagaimana ana, paham?” Tanya kak mike yang melihat gelagatku yang mencurigakan.
“Iya kak.. faham..” Sahutku sambil tersenyum setengah tiang.
Akhirnya forum kajian pun diakhiri, kami pun bubar. Kulirik jam tanganku, pukul 9.30. Jam 10.00 aku harus ke sekolah, ada jadwal mengajar hari ini. Ah, ke sekolah lagi.. aku akan ketemu ray lagi! Tidaakk!!
Aku pun menarik nafasku dalam-dalam kemudian mengehembuskannya perlahan. Ya, sudahlah.. apa boleh buat. Dengan mengendarai motor matic merah, aku segera ke sekolah tempatku PPL.
Dia, dia ada di sana. Ray ada di sana! Dia sedang duduk di tempat piket bersama 2 temanku yang lain. Aku ingat hari ini hari sabtu, hari ini jadwal piketnya. Kulirik lagi jam tanganku, masih 15 menit lagi. Aku pun menuju meja piket untuk bergabung bersama teman-teman yang lain, menunggu bel masuk.
“Ada ngajar An?” Tanya Erika begitu aku meletakan tasku ke atas meja.
“Iya.. ni bentar lagi..” Sahutku.
Sebenarnya aku tak berani memandang ke arah Ray, tapi mataku tak bisa berkompromi, aku diam-diam, curi pandang ke arahnya yang sedang membaca buku tebal, entah apa judulnya. Pria itu tak sekalipun melirik ke arahku.. hm.. ngarep!!
Namun tiba-tiba tak disangka, ray mengangkat wajahnya, menoleh ke arahku. “Oh, ya, Ngajar kelas berapa?” Tanyanya kepadaku. Ya ampun dia bertanya padaku, seingatku baru kali ini dia ngobrol denganku. “A.. kelas XI IPA 3..” Sahutku dengan dada dag dig dug, mau pecah rasanya.
“Boleh nitip ini?” Pria itu menyerahkan selembar amplop untukku. “Tadi baru aja satpam ngasih, surat sakit untuk guru kelas XI IPA 3″ aku pun mengambil surat itu dengan senyum yang dibuat seindah mungkin. “Makasih..” Ucapnya. Aku hanya mengangguk. uhhh… senang banget. Rasanya tu kaya punya sayap terus tu terbang ke angkasa, berguling-guling di awan kemudian meluncur melewati pelangi lalu..
“Teeet… teeet… teeet… teeet…” Bel tanda istrahat berakhir pun berbunyi, menghentakkan lamunanku.
“Semangat ya…” Ucap Riko kepadaku. Aku hanya tersenyum. Kemudian mengambil tas, menuju kelas dengan hati berbunga-bunga.
“Aturan islam itu canggih.. islam mengatur segala aspek, dari aspek ekonomi, politik, sosial.. semua di atur dalam islam.. Salah satu juga yang diatur oleh islam itu adalah masalah pergaulan.. perhatikan, islam mengatur hubungan atau cara berinteraksi dengan sesama manusia, tertutama interaksi dengan yang bukan mahromnya..” Kak mike duduk di hadapan kami untuk memberikan pencerahan kepada kami-kami yang berusaha memahami ajaran islam seutuhnya.
Kali ini aku memperhatikan kak mike dengan seksama, aku tak enak untuk mengabaikannya terus. Mataku pun bertemu dengan mata ka mike.
“Dalam islam, harusnya kehidupan perempuan dan laki-laki non mahrom itu terpisah, interaksi yang diperbolehkan dalam aspek-aspek tertentu misalnya kesehatan, muamalah, pendidikan.. Sehingga jika ada interaksi yang dirasa tidak penting apa lagi hanya senda gurau maka lebih baik dihindari. Laki-laki maupun perempuan diperintahkan untuk menundukkan pandangannya, karena pandangan yang tak halal adalah panah iblis yang sangat berbahaya, jadi harus dijauhi.. Kemudian tidak boleh berkhalwat atau berdua-duaan dengan non mahramnya, termasuk pacaran, dalam islam tak dikenal yang namanya pacaran.. islam benar-benar menjaga agar tidak timbul yang namanya fitnah, itu juga cara islam untuk menjaga kehormatan wanita..” Lanjut perempuan berkerudung biru itu.
“Kaa…” Aku mengacungkan tangan, bertanya.
“Iya ana, ada pertanyaan?” Aku mengangguk.
“Termasuk tidak boleh memikirkan lelaki yang bukan mahram?” Tanyaku polos.
Kak mike mengatur posisi dudukuknya. “Memikirkan dalam hal apa dulu? Kalau memikirkan karena menginginkannya, karena menyukainya sehingga timbullah getar-getar dalam dada, itu harus dijauhi.. karena itu akan menjadi zina hati.. memang Ana mikirin siapa?” Tanya kak mike dengan nada bercanda.
Aku hanya cengengesan. “Gak.. kak..” Sahutku seadanya.
Tak terasa kajian islam kami kali itu berakhir, hari itu aku benar-benar mendapatkan pemahaman yang mengubah pola pikirku terhadap interaksi dengan lelaki non mahrom.. tentu juga akan mengubah pola sikapku kepada lelaki non mahrom.
Seperti biasa, setelah diskusi islam itu selesai, aku pergi ke sekolah untuk mengajar. Aku menarik nafasku dalam-dalam. Aku harus bisa mengendalikan perasaanku.
Aku telah sampai di sekolah, aku duduk di tempat piket bersama 2 orang temanku, Erika dan Riko. Tak terlihat Ray di sana, kutepis rasa penasaranku dan ku ganti dengan rasa bersyukur, paling nggak hari ini berkurang godaan untukku.. Hmm..
Tiga orang siswa tiba-tiba datang mendekati kami. “Pak Ray mana bu?” Tanya siswi dengan rambut sebahu itu.
“Izin bentar.. katanya mau jemput seseorang..” Sahut Erika.
“Uh..pasti jemput pacarnya..” Sahut siswi yang lainnya.
Pacar? Ray punya pacar? entah kenapa dadaku langsung sesak mendengarnya.
“Ya, bisa jadi..” Sahut erika enteng.
“Kami kemarin waktu malam minggu ketemu sama pak ray di cafe bu, dia sama cewek cantik.. rasanya tuh sakit banget bu.. uh.. kirain masih jomblo gitu…” Sahut siswi yang berkacamata.
Aku tertunduk lemas.. Ah, kenapa aku seperti ini? Apa aku patah hati? Untuk apa?
Ini mungkin teguran dan pelajaran buatku agar aku tak memikirkan ray lagi. Toh, ngapain lagi aku memikirkan ray, dia bukan mahromku, terus dia melakukan aktivitas yang gak diperbolehkan islam, yaitu pacaran.. Uh.. aku menarik nafasku dalam-dalam.. Dalam hati aku menghibur diri. “Perempuan sholehah akan bersama dengan lelaki sholeh..” Jadi stop! Gak usah mikirin Ray lagi. Aku pun menghembuskan nafas lega.
Tiba-tiba pria yang dulu membuat galau hatiku berjalan ke arah kami, kali ini dengan senyum terulur, namun entah mengapa reaksiku biasa saja.. Ternyata benar, pola pikir mempengaruhi pola sikap.. Jadi, sorry aku gak akan galau lagi karenamu..

CINTAKU

0
Senja menyapa, Mentari elok segera sirna dari peraduannya. Sore seakan berganti malam yang berhias bintang. Bersama sinar rembulan yang menawan cinta yang menyatukan insan sesuai titah Tuhan.

TAMAN JIWA

0
Bagai mana rasanya kehilangan orang yang paling kita sayang? tanyakan ini padanya jika ia dapat berkata kata, maka ia akan menjawab, Friska, bocah tegar yang setia menanti secerca kebahagian, ia tinggal dan berbagi cerita bersama kakak tercinta, Nira, dengan keseharian mereka sebagai pedagang asongan.
Mendengar lagu sendu serta sajak yang menusuk kalbu, tak sekali Friska meneteskan air mata sebab mengingatkannya pada kenangan masa lalu yang kelam, dimana ke dua orangtua mereka pergi jauh untuk selamanya, tanpa menyisakan sebuah kata.
Sebagai tuna wicara ia hanya bisa mengekspresikan perasaannya lewat tangis dan senyuman, mungkin nama ayah dan ibu akan membekas selamanya dalam sanubari, berusaha tuk membuka lembaran baru lagi-lagi ia harus terjatuh dalam kenangan itu jua.
Malam pun tiba, ia menatap bintang yang berkedip laksana mutiara bertabur permata, membuat gadis lugu ini tersenyum manis, seperti biasa setiap malam ia harus terlelap sendiri, sebab Nira harus pergi bekerja di rumah pak seto majikannya, maklumlah demi adik tercinta ia harus banting tulang bekerja siang dan malam, yakni sebagai pedagang asongan dan pembantu rumah tangga, “kak bentar lagi ujan, aku takut” kata gadis kecil ini, ia cukup trauma dengan dengan hujan, tak heran karena ia kawatir gubuk reot mereka terendam lagi, “nggak usah takut kakak yakin ujannya gak bakalan datang, percaya sama kakak” kata priska meyakinkan
Dengan gerakan tubuh yang mahir, sembari melangkah meninggalkan Friska dan pergi menuju rumah pak seto.
Tak lama kemudian rintik hujan mulai turun, ditambah dengan riuh petir yang menggema, tak terasa memasuki gubuk mungil gadis tunawicara ini, dengan berusaha keras ia mengeluarkan air dari dalam rumah, mungkin tenaganya tak sekuat itu, lelah, ia bebaring di tempat tidur, dan ditariknya selimut tipis hingga menutupi setengah badan, tak kuat akan derita yang dihadapinya, ia pun meneteskan air mata dengan rasa sedih yang mendalam, “ya tuhan jika nantinya aku telah tiada, bantulah kak nira meniti kerasnya kehidupan” sembari ia terbaring air hujan pun menemggelamkan gubuk penuh kenangan bersama ayah, kakak dan bunda, kini ia akan tinggal di rumah baru, di taman firdaus tanpa seorang kakak tentunya, hingga nanti nira menyusul mereka.

BANGKALAN

0
Saya akan mengulas sedikit tentang kota tercinta kita yaitu BANGKALAN.....

Bangkalan berasal dari kata “bangkah” dan ”la’an” yang artinya “mati sudah”. Istilah ini diambil dari cerita legenda tewasnya pemberontak sakti Ki Lesap yang tewas di Madura Barat. Menurut beberapa sumber, disebutkan bahwa Raja Majapahit yaitu Brawijaya ke V telah masuk Islam (data kekunoan di Makam Putri Cempa di Trowulan, Mojokerto). Namun demikian siapa sebenarnya yang dianggap Brawijaya ke V.


Dari Stamboon tersebut tercatat bahwa Prabu Brawijaya ke V memerintah tahun 1468–1478. Dengan demikian, maka yang disebut dengan gelar Brawijaya ke V (Madura en Zijin Vorstenhuis hal 79) adalah Bhre Krtabhumi dan mempunyai 2 (dua) orang anak dari dua istri selir. Dari yang bernama Endang Sasmito Wati melahirkan Ario Damar dan dari istri yang bernama Ratu Dworo Wati atau dikenal dengan sebutan Putri Cina melahirkan Lembu Peteng. Selanjutnya Ario Damar (Adipati Palembang) mempunyai anak bernama Menak Senojo.

Menak Senojo tiba di Proppo Pamekasan dengan menaiki bulus putih dari Palembang kemudian meneruskan perjalannya ke Barat (Bangkalan). Saat dalam perjalanan di taman mandi Sara Sido di Sampang pada tengah malam Menak Senojo mendapati banyak bidadari mandi di taman itu, oleh Menak Senojo pakaian salah satu bidadari itu diambil yang mana bidadari itu tidak bisa kembali ke kayangan dan akhirnya jadi istri Menak Senojo.

Bidadari tersebut bernama Nyai Peri Tunjung Biru Bulan atau disebut juga Putri Tunjung Biru Sari. Menak Senojo dan Nyai Peri Tunjung Biru Bulan mempunyai anak Ario Timbul. Ario Timbul mempunyai anak Ario Kudut. Ario Kudut mempunyai anak Ario Pojok. Sedangkan di pihak Lembu Peteng yang bermula tinggal di Madegan Sampang kemudian pindah ke Ampel (Surabaya) sampai meninggal dan dimakamkan di Ampel, Lembu Peteng mempunyai anak bernama Ario Manger yang menggantikan ayahnya di Madegan Sampang. Ario Manger mempunyai anak Ario Pratikel yang semasa hidupnya tinggal di Gili Mandangin (Pulau Kambing). Dan Ario Pratikel mempunyai anak Nyai Ageng Budo.

Nyai Ageng Budo inilah yang kemudian kawin dengan Ario Pojok. Dengan demikian keturunan Lembu Peteng menjadi satu dengan keturunan Ario Damar. Dari perkawinan tersebut lahirlah Kiai Demang yang selanjutnya merupakan cikal bakal Kota Baru dan kemudian disebut Plakaran. Jadi Kiai Demang bertahta di Plakaran Arosbaya dan ibukotanya Kota Baru (Kota Anyar) yang terletak disebelah Timurdaya Arosbaya. Dari perkawinannya dengan Nyai Sumekar mempunyai 5 (lima) orang anak yaitu :

Kiai Adipati Pramono di Madegan Sampang.
Kiai Pratolo disebut juga Pangeran Parambusan.
Kiai Pratali atau disebut juga Pangeran Pesapen .
Pangeran Paningkan disebut juga dengan nama Pangeran Suka Sudo .
Kiai Pragalbo yang kemudian dikenal dengan nama Pangeran Plakaran karena bertahta di Plakaran, setelah meninggal dikenal sebagai Pangeran Islam Onggu'.

Namun perkembangan Bangkalan bukan berasal dari legenda ini, melainkan diawali dari sejarah perkembangan Islam di daerah itu pada masa pemerintahan Panembahan Pratanu yang bergelar Lemah Dhuwur.

Beliau adalah anak Raja Pragalba, pendiri kerajaan kecil yang berpusat di Arosbaya, sekitar 20 km dari kota Bangkalan ke arah utara. Panembahan Pratanu diangkat sebagai raja pada 24 Oktober 1531 setelah ayahnya, Raja Pragalba wafat. Jauh sebelum pengangkatan itu, ketika Pratanu masih dipersiapkan sebagai pangeran, dia bermimpi didatangi orang yang menganjurkan dia memeluk agama Islam. Mimpi ini diceritakan kepada ayahnya yang kemudian memerintahkan patih Empu Bageno untuk mempelajari Islam di Kudus.

Perintah ini dilaksanakan sebaik-baiknya, bahkan Bageno bersedia masuk Islam sesuai saran Sunan Kudus sebelum menjadi santrinya selama beberapa waktu lamanya. Ia kembali ke Arosbaya dengan ilmu keislamannya dan memperkenalkannya kepada Pangeran Pratanu.

Pangeran ini sempat marah setelah tahu Bageno masuk Islam mendahuluinya. Tapi setelah dijelaskan bahwa Sunan Kudus mewajibkannya masuk Islam sebelum mempelajari agama itu, Pangeran Pratanu menjadi maklum.

Setelah ia sendiri masuk Islam dan mempelajari agama itu dari Empu Bageno, ia kemudian menyebarkan agama itu ke seluruh warga Arosbaya. Namun ayahnya, Raja Pragalba, belum tertarik untuk masuk Islam sampai ia wafat dan digantikan oleh Pangeran Pratanu. Perkembangan Islam itulah yang dianut oleh pimpinan di Kabupaten Bangkalan ketika akan menentukan hari jadi kota Bangkalan, bukan perkembangan kekuasan kerajaan di daerah itu.

Jauh sebelum Pangeran Pratanu dan Empu Bageno menyebarkan Islam, sejumlah kerajaan kecil di Bangkalan.

Diawali dari Kerajaan Plakaran yang didirikan oleh Kyai Demang dari Sampang. Yang diperkirakan merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit yang sangat berpengaruh pada saat itu. Kyai Demang menikah dengan Nyi Sumekar, yang diantaranya melahirkan Raden Pragalba. Pragalba menikahi tiga wanita. Pratanu adalah anak Pragalba dari istri ketiga yang dipersiapkan sebagai putera mahkota dan kemudian dikenal sebagai raja Islam pertama di Madura. Pratanu menikah dengan putri dari Pajang yang memperoleh keturunan lima orang :

Pangeran Sidhing Gili yang memerintah di Sampang. Raden Koro yang bergelar Pangeran Tengah di Arosbaya, Raden Koro menggantikan ayahnya ketika Pratanu wafat. Pangeran Blega yang diberi kekuasaan di Blega. Ratu Mas di Pasuruan dan Ratu Ayu.

Kerajaan Arosbaya runtuh diserang oleh Mataram pada masa pemerintahan Pangeran Mas pada tahun 1624. Pada pertempuran ini Mataram kehilangan panglima perangnya, Tumenggung Demak, beberapa pejabat tinggi kerajaan dan sebanyak 6.000 prajurit gugur.

Korban yang besar ini terjadi pada pertempuran mendadak pada hari Minggu, 15 September 1624, yang merupakan perang besar. Laki-laki dan perempuan kemedan laga. Beberapa pejuang laki-laki sebenarnya masih bisa tertolong jiwanya. Namun ketika para wanita akan menolong mereka melihat luka laki-laki itu berada pada punggung, mereka justru malah membunuhnya.

Luka di punggung itu menandakan bahwa mereka melarikan diri, yang dianggap menyalahi jiwa ksatria. Saat keruntuhan kerajaan itu, Pangeran Mas melarikan diri ke Giri. Sedangkan Prasena (putera ketiga Pangeran Tengah) dibawa oleh Juru Kitting ke Mataram, yang kemudian diakui sebagai anak angkat oleh Sultan Agung dan dilantik menjadi penguasa seluruh Madura yang berkedudukan di Sampang dan bergelar Tjakraningrat I.

Keturunan Tjakraningrat inilah yang kemudian mengembangkan pemerintahan kerajaan baru di Madura, termasuk Bangkalan. Tjakraningrat I menikah dengan adik Sultan Agung. Selama pemerintahannya ia tidak banyak berada di Sampang, sebab ia diwajibkan melapor ke Mataram sekali setahun ditambah beberapa tugas lainnya. Sementara kekuasaan di Madura diserahkan kepada Sontomerto.

Dari perkawinannya dengan adik Sultan Agung, Tjakraningrat tidak mempunyai keturunan sampai istrinya wafat. Baru dari pernikahannya dengan Ratu Ibu ( Syarifah Ambani, keturunan Sunan Giri ), ia memperoleh tiga orang anak dan beberapa orang anak lainnya diperoleh dari selirnya (Tertera pada Silsilah yang ada di Asta Aer Mata Ibu.

.

SEMOGA BERMANFAAT YAAA....

MASJID JAMIK SUMENEP

0
pada kesempatan ini saya akan bercerita tentang masjid agung jamik sumenep..semoga bermanfaat..

Masjid Agung Jamik Sumenep – Madura

Masjid Agung Jamik Sumenep – Indonesia memiliki begitu banyak tempat-tempat wisata yang sangat unik, baik itu berupa tempat wisata alam, budaya, sejarah, maupun spiritual. Masjid Jamik Sumenep yang ada di Madura ini contohnya, yang mana merupakan salah satu dari 10 masjid tertua di Indonesia yang berlokasi di Madura., dan juga merupakan peninggalan bersejarah kota Sumenep.

Lokasi dan Transportasi

Masjid Jamik Sumenep, atau yang sekarang jauh lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Sumenep ini berada di pusat kota Sumenep, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Indonesia.

Sangat mudah untuk menemukan lokasi dari Masjid Jamik Sumenep ini, selain disepanjang jalan anda bisa melihat petunjuk arahnya, angkutan umum yang beroperasi di kota Sumenep ini juga melewati lokasi Masjid Jamik Sumenep ini, apalagi letaknya yang berhadapan langsung dengan Taman Adipura Sumenep yang menjadi Landmark -nya kabupaten Sumenep ini.

Kalau anda menggunakan kendaraan umum, maka anda bisa naik angkot yang mengarah ke komplek keraton sumenep untuk bisa pergi ke lokasi Masjid Jamik Sumenep ini, tarif angkotnya kurang lebih sama dengan ditempat-tempat lain, sekitar Rp 2.500*) per orangnya, namun anda juga bisa menggunakan ojek ataupun becak motor (bentor) untuk bisa sampai ke lokasi Masjid Jamik Sumenep ini, harganya tergantung dari jarak yang anda tempuh untuk bisa sampai ke lokasi yang dituju, maka dari itu pintar-pintarlah menawar harga jika anda merasa harganya terlalu mahal.

Untuk bisa sampai ke kota Sumenep ini, bagi anda yang berdomisili di luar madura bisa naik kapal ferry dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga ke Pelabuhan Kamal, Bangkalan Madura.

Tarif untuk naik kapal feri ini juga masih relatif murah, untuk tiket penumpangnya akan dikenakan biaya sekitar Rp 5.000*) per orangnya, untuk kendaraan motor akan dikenakan tarif sekitar Rp 6.000*), dan kendaraan mobil pribadi akan dikenakan tarif sebesar Rp 35.000*), lain halnya jika anda datang bersama rombongan dengan menggunakan bus, maka tarifnya akan dikenakan sekitar Rp 50.000*) untuk tiap bus.

Untuk bisa sampai ke kota Sumenep dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan, untuk itu anda bisa naik bus ataupun menyewa mobil, harga sewanya juga relatif sama dengan yang ada di tempat lain, kurang lebih sekitar Rp 300.000*) – Rp 400.000*) per harinya, sudah termasuk bensin juga, dengan begitu anda bisa lebih leluasa untuk pergi kemana saja selama anda sedang berlibur di Pulau Madura ini.

Wisata

Masjid Jamik Sumenep ini dibangun pada tahun 1779 dan selesai dalam kurun waktu 8 tahun di tahun 1787. Masjid Jamik Sumenep ini di bangun Pada Masa Pemerintahan Panembahan Somala, berdasarkan wasiat dari Pangeran Natakusuma, yang merupakan Adipati Kabupaten Sumenep yang ke-31, dengan Lauw Piango sebagai arsiteknya.

Seperti yang dapat kita lihat, masjid jamik sumenep ini arsitekturnya menggunakan gaya percampuran dari Budaya Arab, Budaya Persia, Budaya Jawa, Budaya India dan Budaya China . Pada bagian atapnya yang berbentuk limas bersusun mencirikan bangunan khas budaya jawa, yaitu rumah joglo.

Dan tentunya yang paling mencolok adalah gerbang utama masjid jamik sumenep ini, bagaimana tidak, bangunannya yang besar, megah, dan terlihat sangat kokoh itu di bangun dengan bentuk yang unik, dan dihiasi dengan ukira-ukiran unik yang sangat indah. Kalau kita lihat lagi, gerbang utama yang berukuran besar ini sering di pakai pada bangunan-bangunan penting di kawasan China dan India.

Jendela dan pintu-pintunya yang besar, serta ukiran-ukirannya merupakan gabungan dari budaya Jawa, China, dan Arab. Sedangkan kubah-kubah kecil yang ada di kanan dan kiri halaman masjid jamik sumenep ini mencirikan budaya khas Arab dan Persia. Kalau anda sudah melihat langsung, anda pasti akan setuju kalau masjid jamik sumenep ini memiliki arsitektur yang sangat unik, dan menawan.




Bagi anda yang ingin berlibur, siapkan diri anda dan juga kantong anda tentunya, ada begitu banyak tempat ojek wisata yang bisa anda kunjungi di Madura, seperti Masjid Jamik Sumenep ini contohnya. Nah, jangan lupa untuk mampir ke masjid yang cantik dan terkesan unik ini ya, meski anda datang hanya sekedar untuk melihat-lihat saja atau menumpang beribadah.

Nikmatilah liburan anda di Pulau Madura ini bersama orang-orang terdekat anda karena masih banyak tempat-tempat menarik lainnya yang menanti anda. Selamat Berlibur YA KAWAN...
ajak ajak saya ya.. hehehehe


MESEUM CAKRANINGRAT

0

assalamualaikum wr.wb
di sini saya akan mengulas sedikit tentang meseum yang ada di bangkalan..
selamat menikmati hehehehe.

Didorong oleh pemikiran dan tanggung jawab untuk melestarikan benda-benda yang bernlai sejarah, warisan nenek moyang, maka atas saran beberapa sesepuh Bangkalan seperti R.A. Roeslan Tjakraningrat, R.A. Salehadiningrat Surjowinoto, R.P. Machfud Sosroadiputro, pada tahun 1950-1954 dilakukanlah inisiatif oleh pemerintah daerah dan pemerhati budaya, untuk pengumpulan benda-benda maupun dokumen-dokumen milik Bangkalan yang tersebar dan berada ditangan orang, untuk kemudian dihimpun dan dirawat. Benda-benda dan dokumen-dokumen yang terkumpul tersebut disimpan di sebuah gedung yang berada di kompleks Pemakaman Raja- Pesarean Aer Mata ” (Buduran, Arosbaya). Untuk mengurus koleksi benda-benda bersejarah itu, pada tahun itu pula dibentuk Yayasan Kona. Untuk lebih menjamin pengawasan atas kelestariannya, maka atas inisiatif H.J. Soedjaki, Bupati Bangkalan pada saat itu (1971-1976), bersama Yayasan Kona, benda–benda itu kemudian pada tahun 1975 dipindahkan ke sebuah gedung di kompleks Pendopo Agung Bangkalan (sebelah timur alun-alun Bangkalan). Mulai sejak itu pemeliharan dan perawatan benda-benda tersebut secara resmi menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dan pada tahun 1979 secara resmi ditetapkan sebagai sebuah museum dengan nama “ Museum Daerah Tk. II Bangkalan “.

Guna mewujudkan rasa tanggung jawab yang besar dari Pemerintah Daerah maupun untuk tujuan menanamkan serta meningkatkan apresisasiyang tinggi masyarakat umum terhadap benda-benda yang bernilai sejarah itu, maka pada tahun 2008 atas inisiatif Bupati Bangkalan, R.KH. Fuad Amin Spd, Pemerintah Daerah kemudian memindahkan museum ke gedung baru yang representatif, sebagaimana saat ini. Banyak benda pusaka dan benda kuno yang bersejarah disimpan dan dipamerkan di tempat ini antara lain koleksi senjata tombak,  tulis dan  gamelan, alat musik dan berbagai peralatan lainnya.

Museum yang terletak Jl. Soekarno Hatta 39 A, Bangkalan, kode pos 69116, Jawa Timur ini merupakan museum umum. Museum ini diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten. Awalnya benda-benda koleksi museum ini berpindah-pindah tempat dan berganti-ganti nama pula tempatnya. Pada tanggal 13 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten Bangkalan sangat antusias memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Bangkalan. Akhirnya terwujudlah bangunan Gedung Museum yang baru dengan nama Museum Kabupaten Bangkalan. Bangunannya dibuat di atas lahan seluas 2.709 m2 dengan rincian bangunan publik seluas 792 m2 dan non publik seluas 144 m2. Status kepemilikan tanahnya adalah hak milik negara. Memang dari awal membangun gedung ini difungsikan sebagai museum yang terdiri dari satu lantai saja. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap bisa langsung telepon ke 031 – 3097065 atau bisa menggunakan faksimili dengan nomor yang sama . Museum ini memiliki banyak sekali koleksi.
untuk lebih lanjutnya anda bisa datang ke meseum ini..
seMoga bermanfaat ya buat kalian semua



PANTAI NEPA

0


Banyak pantai pantai yang indah yang ada di madura di antaranya pantai nepa . berikut saya akan menceritakan sedikit tentang pantai nepa....




Pantai Nepa – Madura

Pantai Nepa – Pulau Madura yang juga dikenal dengan sebutan pulau garam ini, tentu saja memiliki potensi wisata alam berupa pantai karena lokasinya dikelilingi oleh laut. Beberapa diantaranya masih menyimpan suasana yang alami dan belum begitu terjamah oleh pembangunan seperti Pantai Nepa yang masih perawan dan memiliki suasana yang sangat tenang.

Lokasi dan Transportasi

Letak dari Pantai Nepa secara administratif berada di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Ada beberapa rute yang bisa anda tempuh untuk mencapai pantai ini jika dimulai dari kawasan Kota Surabaya, ibukota Provinsi Jawa Timur. Waktu tempuh memang cukup lama yakni memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan, tergantung dari rute dan keadaan lalu lintas.

Bagi anda yang membawa kendaraan pribadi maupun sewaan, anda bisa menempuh rute melalui Tol Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura. Tarif masuk tol untuk mobil adalah Rp 30.000*) sedangkan motor adalah Rp 3.000*).

Setelah melewati tol ini, anda bisa memilih jalan lurus jika ingin menyusuri jalan pantai utara Bangkalan, ataupun berbelok ke kanan untuk melewati jalan menuju Kabupaten Sampang. Anda juga bisa menyebrang menuju pulau Madura melalui pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakkan kapal ferry menuju Pelabuhan Kamal di Bangkalan.

Namun, waktu tempuh menjadi lebih lama satu jam dan harga juga lebih mahal yakni, Rp 50.000*) untuk satu mobil. Belum lagi dihitung jumlah penumpang yakni Rp 7.000*) per orang.

Untuk anda yang tidak membawa kendaraan pribadi tetap bisa menuju Kabupaten Sampang yakni dengan menggunakkan bis dari terminal Bungurasih, Surabaya. Untuk menggunakkan bus AC, biasanya anda akan dikenakan ongkos Rp 25.000*) per orang.

Untuk lebih murah lagi, anda bisa menggunakkan bis ekonomi. Rute yang di lalui oleh bis AC dan khusus bis ekonomi yang berangkat pada malam hari adalah melalui tol Suramadu. Namun, untuk bis ekonomi yang berangkat pada siang hari, anda akan menyebrang melalui pelabuhan Tanjung Perak.

Setibanya di Sampang, anda bisa langsung menuju Pantai Nepa yang berjarak sekitar 50 kilometer dari ibukota kabupaten. Jadi, anda bisa menggunakkan beberapa pilihan angkutan umum untuk menuju pantai tersebut.

Dari lokasi jalan utama yang anda lewati, hanya berjarak sekitar setengah kilometer untuk mencapai kawasan Pantai Nepa. Untuk anda yang punya kocek lebih dan tak ingin repot, tak ada salahnya untuk menyewa mobil agar wisata anda lebih puas dan lebih nyaman karena akses transportasi yang tak perlu dipikirkan lagi.

Wisata

Pantai Nepa adalah salah satu pantai yang masih menyimpan keindahan alam serta masih sangat asli. Suasana pantai yang tenang ditemani suara deburan ombak, merupakan salah satu daya tarik wisata bagi anda yang menyukai ketenangan. Walaupun belum dioptimalisasi potensinya oleh pemerintah setempat, namun tak jarang ada banyak wisatawan yang berdatangan untuk menikmati suasana di Pantai Nepa.

Selain suara ombak, sesekali anda akan ditemani dengan suara-suara kera dari atas pepohonan dimana tak jauh dari anda, bisa dilihat gerbang dari Hutan Kera Nepa yang masih menjadi kawasan dari Pantai Nepa ini. Hutan kera ini jugalah yang menjadi daya tarik utama agar banyak wisatawan yang mengunjungi kawasan pantai ini.

Biasanya, wisatwan yang datang selain bermain bersama monyet yang memasuki sekitaran pantai, mereka juga kebanyakkan duduk di bawah pepohonan untuk menikmati hembusan angin pantai yang terasa sejuk. Ada pula yang bermain air dan bernang di kawasan pantai ini.

Sayangnya, untuk fasilitas ruang ganti pakaian memang belum tersedia, jadi ada baiknya anda menggunakkan mobil atau kendaraan yang bisa menjadi tempat anda mengganti pakaian, khususnya untuk para wanita. Atau, jika tak ingin repot, jangan sungkan meminta pertolongan pada masyarakat sekitar, untuk diberi tumpangan ruang ganti pakaian.

Bersantai di sore hari juga sangat mengasyikkan di pantai ini, karena suasananya semakin teduh. Sayangnya, jika anda pulang terlalu sore, dikhawatirkan anda akan kesulitan mencari angkutan umum untuk pulang dari pantai ini bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi. Jadi, untuk anda membawa kendaraan pribadi, anda tidak perlu khawarir lagi urusan transport ataupun jalanan jika anda pulang sudah terlalu sore.

Pantai memang menyimpan banyak pesona yang sangat indah bagi anda pecinta wisata alam. Apalagi suasana pantai yang masih alami dan belum kehilangan keasliannya. Nah, apabila anda ingin menikmati pantai-pantai alami di Indonesia, Pantai Nepa merupakan salah satu lokasi yang tak boleh anda lewatkan. Jadi, rencanakanlah wisata anda dengan baik dan selamat bersenang-senang!

PANTAI CAMPLONG

0


berbicara tentang pantai,pasti muncul di benak kita sebuah pemandangan yang indah dan mempesoa.

inilah pantai yang menurut saya yang wajib anda kunjungi..




Pantai Camplong – Pulau Madura, sebuah pulau di ujung timur Pulau Jawa yang juga terkenal dengan sebutan pulau garam ini, memiliki berbagai objek wisata yang sangat menarik dan masih alami khususnya objek wisata berupa pantai. Salah satu kawasan pantai yang banyak diminati oleh wisatawan yang datang ke Madura adalah Pantai Camplong yang letaknya mudah untuk ditemukan oleh para pendatang.

Lokasi dan Transportasi

Lokasi dari Pantai Camplong, berada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Letaknya memang tidak sulit untuk ditemukan, karena berada di pinggir jalan utama perlintasan apabila anda melewati jalan dari Surabaya menuju Sampang ataupun sebaliknya.

Ada banyak cara untuk menuju pantai ini. Apabila anda menggunakkan kendaraan pribadi ataupun sewaan, anda bisa langsung menuju Madura melalui Tol Suramadu. Tak hanya kendaraan roda empat, bagi anda pengendara roda dua juga tetap bisa melewati jalur ini.

Anda akan menempuh perjalanan sekitar 100 kilometer atau menghabiskan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Jalur lainnya, anda bisa menggunakkan kapal ferry dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan.

Untuk moda transportasi umum, anda bisa menggunakkan bis dari Terminal Bungurasih, Surabaya menuju Sampang. Anda bisa memilih bus AC untuk lebih nyamannya dengan ongkos sekitar Rp 25.000*) per orang. Untuk lebih murahnya, anda bisa menggunakkan bis ekonomi.

Sayangnya, pada siang hari, bis ekonomi tidak melewati Tol Suramadu melainkan melewati Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga lama perjalanan bisa mencapai 4 jam. Sedangkan jika anda berangkat dengan bis ekonomi pada malam hari, anda akan melewati jalur Tol Suramadu.

Setelah tiba di Sampang, bukan hal sulit untuk menemukan letak dari Pantai Camplong. Posisinya yang berada di pinggir jalan memudahkan anda untuk melihatnya, apalagi papan penunjuk jalan yang cukup jelas bagi anda yang belum paham rute-rute di Madura. Namun harap diperhatikan bahwa pintu masuk pantai ini ditandai dengan adanya tulisan “Hotel Wisata Camplong” dan di sebelahnya anda bisa melihat jalan masuk menuju kawasan pantai.

Wisata

Pantai Camplong merupakan salah satu dari objek wisata pantai yang bisa anda temukan di pulau yang memiliki julukan pulau garam ini. Dikarenakan letaknya yang strategis serta fasilitas yang sudah cukup memadai, membuat Pantai Camplong menjadi destinasi wisata utama para wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Madura khususnya yang datang ke kawasan Kabupaten Sampang.

Untuk masuk kawasan pantai, anda akan dikenakan biaya Rp 5.000*) per orang dan untuk kendaraan roda empat dikenakan biaya Rp 3.000*) saja per kendaraan. Tariff yang cukup murah untuk menikmati eloknya hamparan pasir putih serta lautan yang terbentang luas di hadapan anda ketika memasuki kawasan Pantai Camplong. Pantai yang cukup landai ini akan memanjakan anda dengan suara deburan ombak serta kehalusan pasir putihnya.

Anda bisa melakukan berbagai aktivitas seperti berenang, bermain air ataupun sekedar bersantai menikmati suasana pantai. Tak hanya itu, anda juga bisa menggunakkan perahu nelayan yang tersedia di sini untuk berwisata ke tengah lautan. Hanya dengan Rp 2.000 – Rp 5.000*) per orang, anda sudah bisa diajak berperahu dan menikmati keindahan alam dari tengah lautan di perairan Pantai Camplong selama kurang lebih 20 menit.

Fasilitas lain juga sudah tersedia dengan baik di pantai ini seperti kamar mandi umum, musholla serta tersedianya kolam renang untuk anda yang ingin mengajak anak-anak anda berenang di tempat yang lebih aman.

Untuk yang belum begitu mahir berenang, sudah tersedia pula penyewaan ban pelampung yang terbuat dari ban dalam mobil. Harga sewa ban tersebut adalah Rp 5.000*) per unit. Selain itu, sudah banyak penjual makanan ataupun souvenir khas Madura yang menjajakan barang dagangannya di sekitar pantai. Jadi, tidak perlu khawatir merasa kelaparan selama berwisata di pantai ini.

Salah satu kuliner khas Sampang yang tak boleh anda lewatkan adalah Rujak Cingur, apalagi jika ditemani dengan segarnya air degan, tentu paduan yang tepat untuk melengkapi wisata anda di Pantai Camplong.

Berjalan-jalan pada malam hari di sekitar pantai juga menjadi aktivitas yang sering dilakukan oleh para wisatawan. Selain bisa menikmati indahnya kerlip bintang, sinar-sinar lampu para nelayan yang mencari ikan di tengah lautan dengan pantulan lampunya di air laut, juga menjadi keindahan tersendiri yang bisa anda rasakan di suasana malam Pantai Camplong.

Berhubung pantai ini berada di belakang Hotel Wisata Camplong, untuk anda yang ingin menginap tentu bukan masalah. Tersedia 30 kamar di hotel ini dengan berbagai tipe kamar. Untuk urusan makan pun sudah ditanggung oleh pihak hotel bagi anda yang menginap di sini, sehingga dapat memberikan kenyamanan wisata.

Tips
1. Kebanyakkan warga yang berjualan di sekitar pantai kurang bisa menggunakkan bahasa Indonesia. Mereka terbiasa menggunakkan bahasa Madura, sehingga untuk merasa lebih nyaman sebaiknya anda sedikit mengetahui kalimat berbahasa Madura yang sering digunakkan atau anda bisa mengajak salah seorang rekan yang bisa berbahasa Madura.

2. Jika ingin berjalan-jalan pada malam hari di sekitar Pantai Camplong, sebaiknya bawalah alat penerangan seperti senter ataupun headlamp, karena belum tersedianya penerangan di sekitar pantai.

3. Jangan lupa menawar harga jika anda berniat untuk naik perahu nelayan ataupun membeli makanan di sekitar Pantai Camplong jika ingin menghemat biaya wisata anda.

Pantai memang sesuatu yang taka sing lagi bagi Negara kepulauan seperti Indonesia. Namun, dengan keindahan yang dimiliki oleh setiap pantai di negeri ini, menjadi pesona yang tak ada habisnya mengundang niat wisatwan untuk mengunjunginya.

Nah, Pantai Camplong, bisa menjadi salah satu destinasi wisata anda ketika berkunjung ke Pulau Madura dan selamat menikmati indahnya pesona Pantai Camplong!

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu hee hee hee hee hee

semoga bermanfaat...

PANTAI LOMBANG

0


Assalamualaikum wr.wb

kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang keindahan yang ada dimadura khususnya pantai lombeng yang ada sumenep. semoga bermanfaat dan bisa mengunjunginya...




Pantai Lombang hampir mirip kebanyakan pantai di Jawa Timur airnya yang biru dan pantainya yang berpasir dan berwarna agak kekuningan. Yang membedakan Pantai Lombang dengan pantai lain di Jawa Timur adalah pantainya ditumbuhi oleh Cemara Udang yang menghiasi hampir seluruh bibir pantai. Harga tiket masuk ke areal Pantai Lombang per orang Rp5.000,-. Di areal .

Pantai Lombang adalah salah satu pantai yang terletak di kabupaten Sumenep, Madura. Pantai ini tepatnya terletak di Kecamatan Batang-Batang, kira-kira 30Km sebelah timur Kota Sumenep.Pantai Lombang merupakan salah satu wisata alam unggulan di Bumi Sumekar. Di Pantai Lombang, selain deburan ombak yang cukup tenang dan pasir yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan rimbunnya pohon Cemara Udang yang berjajar mengikuti garis bibir pantai. Untuk menuju ke Pantai ini pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua, maupun kendaraan roda empat, yang jalannya cukup bagus.

Konon di dunia hanya punya dua tempat yang ditumbuhi pohon Cemara Udang. Salah satunya ada di Indonesia. Yaitu, di Pantai Lombang. Satu lagi ada di beberapa perairan di laut Tiongkok atau Cina. Sebab, menurut sejarah, pohon Cemara Udang yang tumbuh di Pantai Lombang tersebut berasal dari perairan Cina. Namun, tidak menutup kemungkinan pohon Cemara Udangyang ada di Cina justru berasal dari Pantai Lombang yang dibawa petualangan Nusantara.

Jadi, untuk merasakan sensasi berada di pantai perairan Cina, Pantai Lombang bisa jadi jujukan. Meski demikian, tak banyak yang tahu mengenai keistimewaan pohon Cemara Udangyang tumbuh di pantai tersebut. Hanya beberapa wisatawan yang tahu bahwa Pantai Lombang dengan pohon Cemara Udangnya sangat spesial. Bisa dibilang milik dunia, karena di dunia hanya ada dua lokasi tumbuhnya pohon tersebut.

Wisatawan yang ingin bermalam di Pantai Lombang dapat mendirikan tenda di tepi pantai, sebab belum tersedia hotel di sekitar pantai ini. Fasilitas penginapan yang ada, yaitu pondok-pondok alami dari kayu, biasanya hanya diperuntukkan bagi peserta paket wisata dari agen perjalanan tertentu. Apabila terpaksa harus menginap, wisatawan dapat memperoleh jasa hotel di Kota Sumenep.

Di pantai ini telah tersedia kamar bilas bagi para pengunjung untuk membersihkan badan sehabis bermain pasir atau berenang. Jika ingin duduk-duduk santai, wisatawan dapat memanfaakan beberapa tempat duduk atau warung-warung kecil di pinggir pantai yang menjual berbagai hidangan khas Sumenep dan Madura lainnya. Ada soto, sate, rujak, degan dan makanan lain yang hanya ada di Madura. Di tengah teriknya matahari, rujak lontong yang lezat, serta segarnya es degan sangat cocok untuk dinikmati.

Dan itu cocok untuk anda semua yang lagi stres dan cocok juga untuk liburan bersama keluarga..

semoga menikmati..