KELUHAN TERAKHIR ANDI
Pagi yang cerah di rumah yang kecil
nan sangat sederhana andi dan teman temannya pergi ke sekolah. Di sekolah andi
terkenal pintar dan ia juga pandai membuat puisi .sepulang sekolah andi
bergagas pulang kerumahnya untuk belajar kelompok tetapi pada saat itu ibunya
melarangnya’’ mau kemana kamu andi’’? dengan suara yang yang keras. Lalu andi
menjawabnya”mau pergi belajar kelompok bu’’. Ibunya andi pun menjawab dengan
spontan’’ udah jangan pergi kemana kemana kamu dirumah aja’’. Mendengar itu
andi pun hanya terdiam dan terpaksa memenuhi apa kata ibunya. Di sisi lain
teman andi menunggu andi belajar
kelompok.
Keesokan harinya teman teman andi
menanyakannya’’ An kenapa kemaren kamu gak datang belajar kelompok? ‘’maaf ya
teman teman kemaren saya pusing dan gak bisa keluar rumah’’.jawab andi dengan
suara pelan. Bel pulang pun berbunyi andi dan teman temannya pergi kerumah
salah satu temannya , andi pun asyik bersenda gurau sampai dia lupa pulang’’
aduh jam berapa ini saya pulang duluan ya teman teman takut ibu saya nyariin’’
(panik).
Sesamapainya di rumahandi di marahin
oleh ibunya’’ dari mana saja kamu kok jam segini baru pulang’’?tanya ibu dengan
muka marah.dengan terbata bata andi menjawab’’dari rumah teman bu...’’. andi
pun langsung di pukul oleh ibunya dan andi pergi ke kamarnya dengan bekas
pukulan ibunya. Pada suatu ketika ibu andi jatuh sakit,melihat ibunya sakit
andi langsung membawanya pergi kerumah sakit.setelah di periksa ternyata ibu
andi mengidap penyakit kanker ginjal.’’gimana keaadan ibu saya dok?’’ dengan
wajah cemas. ‘’ibu andi mengalami gangguan pada ginjalnya,kalau tidak cepat di
oprasi bisa bisa ibu andi meninggal dunia(jawab dokter dengan tenang)mendengar
itu dengan sepontan andi mau mendonorkan ginjalnya kepada ibu yang sanagt kasar
kepadanya tersebut.’’ambil saja ginjalku dok,tolong dok yang penting ibu saya
bisa sembuh(dengan meneteskan air mata)’’tapi
itu beresiko buat nak andi,kalau nak andi gak kuat bisa bisa nak andi yang akan
meninggal,coba cari pendonor ginjal ke orang lain siapa tau ada yang mau
mendonorkan ginjalnya. Andi menjawabnya’’ enggak apa apa dok yang penting ibu
saya secepatnya sembuh’’.dengan terpaksa
dokternya pun langsung menyuruh andi ke
ruang operasi untuk mengambil ginjal andi tersebut.2 jam pun berlalu akhirnya
operasi pun berjalan dengan lancar. Pada saat itu andi berpesan kepada dokter
agar merahasiakan bahwa andi yang mendonorkan ginjalnya.
Hari demi hari andi selau menemani
ibunya di rumah sakit walaupun terkadang ibunya tidak menghiraukannya. Pada jam
11 ibu andi di bawa keruang operasi untuk menjalani operasi ginjalnya tersebut.
Pada saat bersamaan andi mondar mandir memikirkan ibunya yang bertarung antara
hidup dan mati di dalam ruang operasi. Andi pun tak henti hentinya berdoa agar operasinya
berjalan lancar. 3 jam pun berlalu akhirnya kesunyian pun lenyap ketika
mendengar pintu ruangan terbuka. Andi langsung menghampiri dokternya.’’ Gimana
dok ibu saya’’.’’ Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan ibu nak
andi baik baik saja kok’’ jawab dokter sambil tersenyum.
Hari demi haripun berlalu akhirnya
ibu andi di perbolehkan pulang, andi sangat bahagia mendengar ibunya di
perbolehkan pulang.tambah hari ibu andi berangsur angsur mulai membaik,tetapi
bukannya tambah baik perlakuan ibu andi terhadap andi tetap saja malah lebih
kasar. Di perlakukan seperti itu seringkali andi berpikir’’kenapa ibu selalu
memperlakukan saya seperti itu’’ tapi andi tetap sabar karna dia sangat sayang
kepada ibunya.
Seperti biasa sesudah makan andi
selalu mencuci piring tetapi pada saat itu kondisi andi mulai memburuk dan
piring yang di pegangnya jatuh. Mendengar suara piring jatuh ibu andi langsung
pergi ke dapur dan memarahi andi’’ andi,kenapa piring itu bisa jatuh begitu’’
sambil memukuli andi. Andi pun menjawab dengan suara kesakitan’’saya sakit
bu,andi gak kuat bu...’’ dengan suara pelan sambil memegang dadanya.’’alah
jangan pura pura kamu suudah sana pergi ke kamarnya (sambil membentak). Dengan
cucuran air mata andi pergi ke kamarnya.
Keesokan paginya ibu andi memanggil
andi untuk pergi ke sekolah ,tidak seperti biasanya andi selalu tepat waktu
tapi pagi itu ibu andi tidak melihat batang hidungnya dan menghampiri ke
kamarnya. Setelah membuka pintu kamar andi,alangkah terkejutnya ibu andi
melihat andi terbaring pucat di lantai dengan darah di hidungnya. Ibu andi pun
langsung merangkul anak yang dulu di bencinya tersebut.ibu andi tak henti
hentinya menangis sampai pemakaman selesai. Ia seakan tak percaya anak yang
sayang kepadanya tersebut kini telah pergi meninggalkannya.
Hari demi haripun berlalu kini sang
ibu mulai melupakan kepergian anaknya tersebut dengan rasa penyesalan. Pada
suatu ketika ibu andi tengah bersih bersih di kamar andi dan dia menemukan se
kertas yang ternyata berisi puisi
IBU
MAAFKAN AKU TIDAK BISA MEMBUATMU BAHAGIA
AKU BUTUH KASIH SAYANG IBU
AKU BUTUH CINTA DARI IBU
WAHAI REMBULAN...
APA ESOK AKU TETAP MELIHATMU
REMBULAN...
AKU TITPKAN IBU KEPADAMU
Setelah membaca puisi tersebut ibu
andi meneteskan air mata dan semakin menyesal karna telah berbuat jahat kepada
anaknya tersebut. Tapi penyesalan tersebut tidak akan membuat andi kembaki ke
dunia,kini andi tenang di dunianya.

Comments (0)
Posting Komentar